Yakin Minum Susu Sebenarnya Sehat?

Jumat, 30 November 2018 – 22:25 WIB
Ilustrasi susu. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Studi yang diterbitkan di Lancet menemukan bahwa orang yang mengonsumsi tiga porsi susu per hari memiliki tingkat penyakit kardiovaskular dan kematian dini yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang minum susu.

Penelitian terbaru lainnya yang dipresentasikan di kongres tahunan European Society of Cardiology di Munich menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi keju dan yogurt memiliki risiko kematian yang lebih rendah selama masa studi dibandingkan mereka yang tidak.

BACA JUGA: Minum Susu Gratis dari Pria Misterius, 25 Siswa Keracunan

Namun, sebelum Anda mengambil temuan ini sebagai alasan untuk menghabiskan setengah liter Ben & Jerry's, penting untuk mempertimbangkan semua fakta kesehatan dan berbicara dengan ahli gizi tentang garis dasar yang sebenarnya.

Hubungan antara susu dan risiko penyakit jantung telah sering dipertanyakan.

BACA JUGA: Produk Susu Fermentasi Turunkan Risiko Penyakit Jantung?

Pada 2014, sebuah studi besar 20 tahun yang dipublikasikan di BMJ menemukan bahwa wanita yang banyak minum susu memiliki dua kali lipat risiko kematian dini dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Namun, pada 2017, studi meta-analisis dari 29 penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Epidemiology tidak menemukan kaitan antara konsumsi produk susu dan kematian akibat penyakit kardiovaskular atau semua penyebab.

BACA JUGA: 6 Manfaat Minum Susu yang Wajib Anda Tahu

Studi Lancet yang baru ini menemukan bahwa, di antara 130 ribu orang di 21 negara, mengonsumsi sekitar tiga porsi susu per hari terkait dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah (3,5 persen versus 4,9 persen bagi mereka yang memiliki penyakit jantung).

Bahkan orang-orang yang mengonsumsi tiga porsi produk susu berlemak per hari memiliki tingkat kematian dan penyakit jantung yang lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi sangat sedikit (kurang dari setengah porsi per hari) dari makanan yang penuh lemak.

Kemudian ada penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan ESC. Dalam penelitian itu, orang yang mengonsumsi produk susu paling banyak memiliki risiko kematian 2 persen lebih rendah selama masa studi dibandingkan mereka yang mengonsumsi paling sedikit.

Untuk keju khusus, mereka yang makan paling banyak memiliki risiko 8 persen lebih rendah daripada mereka yang makan paling sedikit.

Para penulis penelitian tersebut mengatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan bahwa konsumsi susu harus memiliki efek perlindungan dan harus direvisi.

Pada saat yang sama, bagaimanapun, minum susu penuh lemak tetap tidak disarankan, terutama tidak dalam jumlah besar.

"Penelitian ini tidak mengubah pandangan keseluruhan pada susu. Itu juga tidak perlu disesuaikan," kata ahli diet yang berbasis di Seattle dan juru bicara untuk Akademi Nutrisi dan Diet, Ginger Hultin, RD, seperti dilansir laman MSN, Kamis (29/11).

Pedoman Diet AS saat ini merekomendasikan susu bebas lemak atau rendah lemak, termasuk susu, yogurt, keju atau minuman kedelai yang diperkaya sebagai bagian dari pola makan yang sehat.

Pedoman ini mengakui pentingnya diabetes dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minum Susu Pagi Hari Bisa Mengatasi Diabetes Tipe 2?


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Minum Susu   susu  

Terpopuler