jpnn.com - JAKARTA - Jadwal pendaftaran calon kepala daerah pada pilkada DKI Jakarta semakin dekat. Namun, posisi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok justru dinilai semakin lemah.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing di Jakarta, Sabtu (10/9). Emrus mengatakan, mulanya Ahok memang terlihat percaya diri untuk maju melalui jalur independen sehingga Teman Ahok berjibaku mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk memenuhi syarat pencalonan.
BACA JUGA: Propam Masih Dalami Aduan Perusahaan TW
Ternyata, kata Emrus, akhirnya Ahok memilih maju melalui jalur partai yakni Golkar, NasDem dan Hanura. Hanya saja, kata Emrus, kini sudah ada partai yang awalnya menjadi pengusung Ahok justru menurunkan posisi sebagai pendukung saja.
Emrus menganggap kondisi itu bisa membuat Ahok pada posisi rawan, bahkan situasinya bisa berbalik. "Setelah tidak menggunakan sejuta lebih KTP hasil kerja keras Teman Ahok sebagai pengusung, sampai sekarang belum ada kepastian partai yang mengajukan Ahok mendaftarkan ke KPUD Jakarta," kata Emrus, Sabtu (10/9).
BACA JUGA: Ssttt.... Kapolda Metro Jaya Jadi Kandidat Kalemdikpol
Karenanya, ia mengatakan, sangat disayangkan Ahok ketika tidak menggunakan jalur independen yang dari pengakuan Teman Ahok sudah bisa mengumpulkan sejuta KTP dukungan. Selain itu, lanjut Emrus, langkah Ahok memilih jalur partai juga sama saja mementahkan hasil kerja Teman Ahok.
Lebih lanjut Emrus mengatakan, koalisi Nasdem, Hanura dan Golkar memang memenuhi syarat kepemilikan kursi di DPRD DKI untuk mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI. Namun, Emrus menilai Ahok sampai sekarang belum mendapat kepastian definitif dari ketiga partai itu untuk mendaftar ke KPUD Jakarta.
BACA JUGA: Tito Merasa Ada Chemistry dengan Syafruddin
Bahkan, masih terjadi komunikasi politik yang memungkinkan PDI Perjuangan mengusung Ahok. Emrus pun mengingatkan Ahok agar bisa mengelola dinamika politik itu dengan baik agar bisa mendaftar ke KPUD Jakarta.
"Lebih cepat kepastian, lebih baik supaya dapat menyusun strategi dan tindakan komunikasi politik memenangkan kursi gubernur," ujarnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Macet Brexit, Tito Sambangi Brexit Gunakan Helikopter
Redaktur : Tim Redaksi