Yakin Tiga Provinsi Bakal Disiram Politik Uang

Sabtu, 05 Juli 2014 – 01:17 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Prediksi pilpres bakal berlangsung kotor seperti pileg 9 April dilontarkan Wakil Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Jojo Rohi.

Dia yakin bakal terjadi praktik politik uang dalam jumlah sangat besar, yang akan dimainkan di tiga provinsi dengan jumlah pemilih menentukan, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

BACA JUGA: Anggap SBY Tua, Prabowo Minta Nasihat Jelang Pilpres

Yang bakal digarap dengan politik uang, kata Jojo, seperti saat pileg yakni penyelenggara pemilu di tingkat bawah dan juga pemilih.

"Saya sangat yakin, bom money politics bakal terjadi, terutama akan disasarkan ke pihak penyelenggara, tak hanya kepada massa pemilih. Saya juga yakin bom politik uang, bukan lagi jumlahnya ecek-ecek, tapi dengan dana maha besar," ujar Jojo, di Jakarta, Jumat (4/7).

BACA JUGA: Megawati Serahkan Jokowi ke Rakyat

Indikasinya, lanjut dia, persaingan pilpres sangat ketat bahkan semakin hari semakin panas. Cara-cara brutal juga sudah terlihat, antara lain menebar fitnah, kampanye hitam berbau SARA, yang sudah terang-terangan dilakukan. Munculnya surat palsu pemanggilan Kejaksaan Agung, Obor Rakyat, tebaran isu SARA tanpa malu-malu, sudah menunjukkan brutalnya pelaksanaan pilpres 2014.

Dengan melihat kondisi seperti itu, Jojo sangat yakin, segala cara akan dimainkan pasangan calon tertentu untuk mendapatkan kemenangan.

BACA JUGA: 5 Pesan SBY Untuk Prabowo-Hatta

"Beli penyelenggara, terutama di bawah pasti akan dipakai modus. Selain hasilnya lebih pasti, ada pihak yang bisa dituntut pertanggungjawaban bila hasilnya tak sesuai kesepakatan. Jika di masa kampanye saja sudah menghalalkan segala cara, maka di ujung persaingan juga sudah pasti politik uang akan diterapkan," kata Jojo.

Dia begitu yakin, dana triliuan rupiah bakal digelontorkan sebagai modal meraup suara dengan cara yang haram, terutama di kantong-kantong suara besar, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Konglomeret yang bermain sebagai cukong-cukong, menurut Jojo, akan bertindak sebagai penyandang dana.

Jadi, menurut Jojo wajar saja bila kubu Jokowi-JK was-was dan sampai harus membentuk Satgas Anti Politik Uang, serta membuat sayembara bagi penangkap basah politik uang bakal diberi hadiah.

Selain gelontoran uang, Jojo juga mengingatkan potensi intimidasi kepada pemilih. Indikasinya sudah terlihat dalam kasus keterlibatan Babinsa yang sempat ramai beberapa waktu lalu. Yang perlu diwaspadai adalah potensi intimidasi dilakukan jajaran aparat desa, termasuk juga camat.

"Selain Babinsa, lurah atau kepala desa, camat serta aparat desa lainnya akan dikerahkan secara kolosal untuk menekan warganya masing-masing," kata Jojo. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fitnah ke Jokowi Mirip Serangan Negatif ke Obama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler