Yakini Prabowo Tak Terbujuk Luhut, Djoko Santoso Ucap Hamdalah

Rabu, 24 April 2019 – 22:44 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan sebilah keris sebagai hadiah untuk Djoko Santoso yang berulang tahun ke-66, Sabtu (8/9). Foto: Sabik/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) Djoko Santoso meyakini calon presiden jagonya tak akan terbujuk pendekatan kubu Joko Widodo alias Jokowi. Djoko menegaskan, Prabowo menolak permintaan Luhut B Panjaitan selaku utusan Jokowi untuk bertemu.

“Syukur alhamdulillah Pak Prabowo menolak utusan-utusan itu. Pak Prabowo setia kepada kita semua,” kata Djoko Santoso saat menghadiri acara syukuran kemenangan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (24/4).

BACA JUGA: Wanita Bernama Dewi Tanjung Ikut Melaporkan Eggi Sudjana karena Berkoar People Power

Mantan Panglima TNI itu menambahkan, BPN Prabowo - Sandi masih fokus pada upaya pemenangan duet bernomor urut 02 itu. Sebab, perolehan suara Prabowo - Sandi unggul hingga 62 persen berdasar real count.

Baca juga: Andre Gerindra Tegaskan Prabowo Maunya Bertemu Jokowi, Bukan Luhut

BACA JUGA: Kalau Takut Diaudit, Kubu Prabowo Sebaiknya Hentikan Klaim Kemenangan

“Pernyataan Prabowo menang 62 persen itu adalah titik yang enggak bisa kembali. Untuk itu kita harus siap berjuang,” tegasnya.

Djoko menambahkan, tidak akan ada kompromi dalam memperjuangkan Prabowo - Sandi. Mantan tentara kelahiran 8 September 1952 itu mencontohkan sikap para pejuang yang tak mau berkompromi demi kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA: Hadiri HUT Kopassus, Prabowo Teringat saat Masih Agak Kurus

“Ingat, tidak ada kompromi. Sejarah mengajari kita kenapa Indonesia merdeka, karena dalam perjuangannya non-cooperation artinya tidak ada kompromi,” tuturnya.

Karena itu Djoko juga mengajak relawan pendukung Prabowo - Sandi terus berjuang menegakan keadilan. Menurutnya, ada kecurangan terstruktur, sistematis dan masif yang merugikan Prabowo - Sandi.

Baca juga: Ketum PAN Setuju Jokowi dan Prabowo Bertemu

“Jangan terprovokasi, jangan terpancing. Kita tetap menginginkan kedamaian. Tetapi damai itu satu proses akibat dari satu sebab. Kalau dalam pemilu itu prosesnya tidak jurdil, maka kita tuntut jujir dan adil,” pungkasnya.(jpc/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Real Count KPU: 30 Persen TPS Masuk, Selisih Suara Masih 5,4 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler