Yakinlah, Pak Jokowi Tak Akan Paksa Gibran Jadi Capres 2024

Senin, 27 Juli 2020 – 19:19 WIB
Presiden Joko Widodo dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Emrus Sihombing menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan memaksakan putranya, Gibran Rakabuming Raka berlaga dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Emrus, memang semua orang tua termasuk Jokowi akan mempersiapkan putra ataupun putri mereka dari sisi kapabilitas, profesionalitas, dan integritas untuk menggapai masa depan.

BACA JUGA: Pilkada Solo Bisa Jadi Jembatan Gibran Menuju Pilpres 2024

Namun, dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) itu meyakini Jokowi bukan tipe orang tua yang memaksakan target tertentu kepada anaknya, misalnya Gibran harus ikut Pilpres 2024 ataupun paling cepat 2029 nanti.

"Karena dia tidak ingin memaksakan anaknya pada tahun tertentu. Karena dia adalah ayah dan pemimpin yang juga diberikan kemerdekaaan itu terhadap anaknya," kata Emrus, Senin (27/7).

BACA JUGA: Tetap Ada Kemungkinan Gibran Maju di Pilpres 2024

Walakin, Emrus meyakini Jokowi membentuk karakter, integritas, membangun kapabilitas Gibran. "Saya kira itu tanggung jawab ayah. Menurut pandangan saya, Pak Jokowi melakukan itu," tambahnya.

Lebih lanjut Emrus mengatakan, soal target waktu tertentu itu menjadi hak Gibran sendiri untuk menentukannya. "Itu menurut saya terlalu dini juga Gibran menargetkan 2024 atau 2029," kata dia.

BACA JUGA: Bikin Twit, Bang Ruhut Sindir Pihak-pihak Galau soal Gibran bin Jokowi

Oleh karena itu Emrus meyakini Jokowi pengin anaknya memperlihatkan karyanya terlebih dahulu kepada rakyat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan penilaian dan dorongan.

Emrus lantas mencontohkan ketika Jokowi terpilih menjadi wali kota Surakarta (Solo) periode pertama. Selanjutnya, Jokowi terpilih lagi untuk periode kedua dengan perolehan suara lebih dari 90 persen karena rakyat memberikan memberikan dukungan.

Baru kemudian, ketika menjadi capres rakyat memberikan dukungan yang begitu deras. "Saya melihat ketika menjadi capres itu dukungan rakyat begitu deras sehingga partai melihatnya sebagai sesuatu yang positif untuk mengusung beliau," katanya.

Nah, kata Emrus, pola semacam itulah yang mungkin saja juga akan dilakukan Gibran. Artinya, jika Gibran menang pada Pilkada Solo, orientasinya adalah menyejahterakan rakyat di Kota Bengawan itu.

"Apakah setelah itu dia akan menjadi gubernur atau capres, dia akan melihat respons publik. Dia juga akan melakukan evaluasi terhadap kinerjanya," ungkapnya.(boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler