Yakinlah, Pemerintah Sedang Panik

Jumat, 07 September 2018 – 15:32 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, pemerintah terkesan memperlihatkan tidak panik menghadapi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Ujang meyakini, pemerintah pada hakikatnya panik. Karena jika berkepanjangan, efek melemahnya nilai tukar rupiah memengaruhi banyak hal. Termasuk elektabilitas pasangan petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang maju di Pilpres 2019.

BACA JUGA: PDIP Klaim Pelemahan Rupiah Belum Berdampak ke Masyarakat

"Jadi, hanya kesannya saja yang tidak panik. Saya kira pemerintah tentu panik," ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (7/9).

Menurut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini, pemerintah tentu saja harus pintar menangani rasa kepanikan yang muncul. Jika tidak, besar kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak lawan politik untuk menyerang.

BACA JUGA: Rupiah Lemah, Waspadai Bawang Putih

Apalagi di tahun politik, semua momentum bakal dimanfaatkan se-efektif mungkin oleh dua kubu yang bertarung di Pilpres 2019.

"Melemahnya rupiah saya kira juga sangat menguntungkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," katanya.

BACA JUGA: Antisipasi Pelemahan Ekonomi, ini yang Dilakukan BTN

Direktur Indonesia Political Review ini bahkan meyakini, momen seperti sekarang ini sangat dinantikan kubu penantang. Karena dari isu melemahnya nilai tukar rupiah, dapat berkembang menjadi isu pemerintah gagal menjaga stabilitas rupiah dan ekonomi.

"Isunya juga bisa berkembang, karena pemerintah gagal menjaga stabilitas rupiah dan ekonomi, rakyat akan makin terpuruk," katanya.

Melihat kenyataan yang ada, Ujang meyakini Presiden Jokowi akan berupaya mati-matian menjaga agar nilai tukar rupiah dapat tetap stabil.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelemahan Rupiah, Anggota Kabinet Juga Harus Berjiwa Patriot


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler