jpnn.com, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo diduga kuat telah mengerucut ke nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Sayangnya, belakangan muncul penolakan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Pengurus Besar NU (PBNU) bahkan telah berkirim surat ke Istana tentang rekomendasi nama kader NU untuk mendampingi Jokowi. Dari empat nama yang disodorkan, tidak ada nama Mahfud MD.
BACA JUGA: Jokowi - Mahfud MD? Ini Kata Hasto Kristiyanto
Namun demikian, internal NU tidak sepenuhnya cocok dengan sikap PBNU. Salah satunya, intelektual muda NU Zuhairi Misrawi.
Ketua Pimpinan Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu secara tegas meminta agar PBNU membuka ruang seluas-luasnya kepada kader dan warga NU untuk berbakti pada NKRI. Hal itu sesuai dengan politik kemaslahatan yang dirumuskan NU.
BACA JUGA: Gus Mus: Kantor NU Bukan Tempat Bicara Politik
“Rekomendasi 4 nama dapat ditengarai NU berpolitik praktis, bernuansa elitis, dan tidak berorientasi kemaslahatan,” jelasnya di akun Twitter @zuhairimisrawi sesaat lalu, Kamis (9/8)
Sementara mengenai nama Mahfud, Zuhairi pernah menegaskan bahwa Mahfud merupakan bagian dari warga dan kader NU. Mahfud, kata dia, pernah menjadi penasehat Ikatan Sarjana NU (ISNU) dan GP Ansor.
BACA JUGA: Mahfud MD 100 Persen Kader NU
“Saya bersaksi Pak Mahfud MD itu kader NU. (Jadi) warga NU akan mendukung Pak Mahfud,” ucapnya. (ian/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cawapres Berinisial M dan Jurus Berkelit ala Jokowi
Redaktur & Reporter : Adil