JAKARTA—Situasi politik yang berujung pada perang saudara di Yaman, semakin mencekamPasca tewasnya dua pelajar WNI, saat ini masih ada sekitar 150 santri WNI yang dikabarkan terjebak di pesantren Darul Hadist, yang sedang dikepung kelompok bersenjata.
Evakuasi para santri ini mendapat kendala karena tidak ada izinnya dari pemerintah setempat
BACA JUGA: Presiden SBY Apresiasi Penangkapan Nunun
Selain itu para santri ada juga yang memilih bertahan membela sekolah merekaHingga saat ini kata Wardana, pemerintah sudah berusaha untuk melindungi 3.100 warga negara Indonesia yang berada di Yaman
BACA JUGA: Nunun Masuk UGD, Dijaga Ketat Polisi
Kondisi Yaman yang belum kondusif, turut memperlambat proses evakuasi‘’Saat ini masalahnya belum ada izin karena perkembangan keamanan
BACA JUGA: Asmara Angie dan Penyidik, Polri Belum Temukan Pelanggaran
Kedua, membujuk para santri juga kurang mendapat perhatianMereka lebih condong bertahan sesuai kepercayaanya untuk membela pesantren tersebut dari pihak luar,’’ kata Wardana di Jakarta, Senin (12/12).Dalam waktu dekat kata Wardana, Kemenlu dan KBRI akan mengirim tim terpadu yang bertujuan untuk membuat pemetaan kondisi di lapanganSelanjutnya akan dilakukan langkah-langkah evakuasi untuk memastikan 150 santri di pesantren Darul Hadist, kembali ke tanah air dengan aman.
‘’Baik kepada warga Yaman di sekitar lokasi dan tokoh ulama di Indonesia yang memiliki jaringan langsung kepada santri, supaya bisa membujuk mereka untuk meninggalkan kawasan konflik,’’ kata Wardana.
Sebagaimana diketahui, perseteruan antara pemerintah Yaman dengan kelompok militan penganut paham Syiah Zaidiyyah, menelan korban jiwaDua pelajar Warga Negara Indonesia (WNI) asal Medan dan Aceh, dilaporkan tewas terkena hantaman roket yang dilancarkan kelompok pemberontahSedangkan dua lainnya dikabarkan mengalami luka tembak
Dikutip Reuters, perang kelompok di Yaman, kembali terjadi antara Muslim Syiah yang menyerang kelompok Muslim Sunni di Dammaj, bagian utara Yaman yang menyebabkan kurang lebih 25 orang di daerah tersebut tewasTermasuk enam orang warga negara asing yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Rusia dan satu orang warga Amerika yang terkena ledakan roket.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nunun Pingsan, Pemeriksaan Dihentikan
Redaktur : Tim Redaksi