jpnn.com, BOGOR - Pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC) Ricky Nelson menyatakan, kekalahan timnya dalam laga final Piala Presiden 2017 dari Arema FC tak bisa dilepaskan dari sosok Kunihiro Yamashita.
Bek PBFC yang diimpor dari Jepang itu terpaksa ditarik keluar saat laga berjalan memasuki menit ke-26 dalam laga di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (12/3) malam. Keluarnya Yamashita membuat pertahanan PBFC menurun .
BACA JUGA: Daftar Terbaik di Piala Presiden 2107
Akibatnya, Arema mampu menciptakan gol pertamanya pada menit ke-30. Setelah tertinggal 0-1, lini belakang PBFC pun semakin kendor hingga kalah tiga gol saat laga babak pertama usai.
Menurut Ricky, keluarnya Yamashita menjadikan mental timnya drop. Selama ini, Yamashita memang dianggap sebagai pemain terbaik di lini belakang PBFC sehingga tim berjuluk Pesut Etam itu punya pertahanan tangguh.
BACA JUGA: Mantap, Arema Juara!!!!
“Kami akui keluarnya Yamashita menjadikan mental pemain lain menurun. Karena selama ini dia pemain paling fit," kata Ricky dalam jumpa pers usai laga.
Sebenarnya, PBFC masih memiliki keyakinan untuk mengejar ketertinggalan tiga gol dengan memainkan bola-bola langsung. Namun, gol keempat Arema membuat konsentrasi permainan PBFC semakin buyar.
BACA JUGA: Babak I, Yamashita Out, PBFC Tertinggal 0-3 dari Arema
"Tapi kami kebobolan gol keempat. Itu membuat tim kami hancur, dan kami tak bisa mengejar," ucapnya.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema FC vs PBFC, Beda Keinginan Aji dan Ricky
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad