Yan Mandenas: Pemerintah Pusat Jangan Berlebihan

Jumat, 04 Desember 2020 – 12:08 WIB
Aanggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Yan Permenas Mandenas. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Dinamika Sosial Politik di Tanah Papua yang terjadi akhir tahun ini mendapat perhatian serius anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas.

Legislator Dapil Papua itu berharap Pemerintah Pusat tidak berlebihan menyikapi dinamika yang terjadi saat ini, namun pemerintah lebih baik introspeksi diri dan tetap fokus pada penyelesaian berbagai pelangaran HAM yang hingga kini belum tuntas.

BACA JUGA: Tokoh Jayawijaya Papua: Jangan Biarkan, Mereka Jual, TNI dan Polri Beli

“Sikap Pemerintah yang tidak konsisten terhadap penaganan berbagai persoalan Papua, mulai dari Penanganan Keamanan, Konflik Sosial Politik, Korupsi, Pembangunan manusia Papua, Pemberdayaan Orang Asli Papua dan Penyelesaian Pelangaran HAM di Papua yang tak kunjung usai,” kata Yan Mandenas.

Penanganan Papua, menurut Yan, bukan sekadar implementasi kebijakan semata terhadap Pembangunan di Papua, namun yang terlebih penting tidak terjadi diskriminasi yang berlebihan terhadap rakyat Papua dalam segala perilaku aparat yang ada di daerah maupun luar daerah. Termasuk kelompok masyarakat tertentu yang sanggat diskriminatif terhadap masyarakat Papua khususnya dalam penanganan masalah sosial politik yang sering mendapatkan reaksi dari masayarakat Papua di seluruh pelosok Tanah Air.

BACA JUGA: Hentikan Militerisme di Tanah Papua

Pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang relevan dan dapat diterima seluruh rakyat Papua tanpa harus menutupi dosa pemerintah terhadap perilaku oknum-onum aparat yang terus-menerus mencoreng institusinya dengan perilaku yang tidak menunjukkan profesionalisme tugas mereka terhadap rakyat Papua.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan jika masyarakat Papua terus menyuarakan aspirasi Papua Merdeka, hal ini merupakan respons panjang dari cara-cara penanganan persoalan Papua yang tidak tuntas.

BACA JUGA: Brigjen TNI Bangun Nawoko Sampaikan Kabar Terbaru untuk Masyarakat Papua, Menggembirakan!

“Papua juga ibarat daerah Operasi Militer yang tidak pernah tuntas dalam penanganan konflik sosial politik,” ujarnya.

Sangat disayangkan, menurut Yan Mandenas cipta kondisi terus terjadi di Tanah Papua dengan sejumlah kejadian yang menyakitkan hati masyarakat Papua. Ulah oknum-oknum yang tidak bertangung jawab, berakibat pada respons masyarakat Papua seakan tidak mendapatkan tempat dan keadilan yang layak di negerinya sendiri.

“Melihat korban rakyat Papua ibarat makhluk yang tidak berharga di mata pemerintah pusat, saya berharap Pemerintah Pusat segera mengintrospeksi diri,” tegas Yan.

Menurut Yan, apapun tuntutan Rakyat Papua hari ini merupakan ungkapan kekecewaan mereka terhadap berbagai kejadian dan kejangalan yang tak kujung usai di Tanah Papua.

“Sepanjang Pemerintah mampu menunjukkan konsistensi terhadap penyelesaian kompleksitas masalah di Papua saya Yakin akan ada solusi Damai di Tanah Papua sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Menurut Yan, rakyat Papua butuh perlakuan yang adil tanpa keadilan terjadi di Tanah Papua. Dia yakin eskalasi politik di Tanah Papua tidak akan berakhir karena rakyat Papua butuh aman, nyaman dan damai di negerinya sendiri.

“Pertanyaan saya siapa yang menciptakan konflik di Papua selama ini kalau bukan pemerintah lewat arogansinya dalam berbagai kebijakan yang sering lalai dalam penerapan di lapangan, sehingga pemerintah jangan menutupi dosa dan kejahatan negara terhadap rakyat Papua tetapi mari kita jadikan rakyat Papua sebagai subyek pembangunan lewat partisipasi mereka sehingga masyarakat Papua akan selalu merasa di hargai dan diberikan tempat oleh pemerintah,” katanya.

Di sisi lain evalusi dan dialog harus terus dilakukan melalui perangkat pemerintah yang ada dan saya berharap perilaku aparat perlu dibenahi total lewat kebijakan satuan organisasi  yang relevan terhadap sikap dan keinginan Rakyat Papua,” katanya.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler