jpnn.com - BANTEN - Indonesia membutuhkan sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam rangka menghadapi era kompetisi global yang sangat ketat.
Wakil Ketua MPR RI H. Yandri Susanto, S.Pt menyebut bahwa sektor pendidikan yang berkualitas adalah faktor utama lahirnya SDM unggul.
BACA JUGA: Meresmikan Pesantren Peradaban Al Amin di Garut, Yandri: Bukti Kuatnya Hubungan Indonesia - Kuwait
"Itulah pentingnya dunia pendidikan Indonesia diurus secara serius, karena maju mundurnya sebuah bangsa tergantung dari pengelolaan sektor pendidikannya," katanya saat melakukan silaturahmi ke Madrasah Tsanawiyah Persatuan Islam (MTS Persis), Kota Serang, Banten, Selasa (29/11).
Kehadiran Yandri ke sekolah setingkat SMP itu disambut hangat Ketua Pengurus Wilayah Persis Banten H. Cedin, Ketua Yayasan Persis H. Hariri, Kepala MTS Persis Ahmad Al Ansori, para guru, serta ratusan siswa.
BACA JUGA: Membaca Arah Transformasi Pendidikan di Era Nadiem Makarim
Yandri memaparkan pengelolaan sektor pendidikan yang baik di Indonesia selain memperhatikan sisi kualitas juga harus merata, mudah diakses, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sampai ke pelosok-pelosok daerah.
"Sektor pendidikan harus bisa dinikmati semua rakyat sesuai amanah yang ditetapkan Pasal 31 UUD NRI Tahun 1945 yang mengatur tentang kewajiban dan hak warga negara Indonesia dalam pendidikan, kewajiban pemerintah di bidang pendidikan dasar dan sistem pendidikan, dan anggaran pendidikan nasional," terangnya.
BACA JUGA: Dukung Kehadiran GreatEdu, Bamsoet Berharap Ekosistem Pendidikan Terintegrasi Segera Terwujud
Dalam kesempatan itu, wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengapresiasi pengelola MTS Persis. Yandri memuji keberadaan MTS Persis. “Sekolah ini memiliki gedung yang bagus, tak kalah dengan sekolah favorit yang lain,” ujarnya. “Guru-guru yang ada juga sama hebatnya," tambah pria asal Bengkulu itu.
Semua yang diupayakan pengelola MTS Persis itu, lanjut Yandri, merupakan bentuk perhatian dan kepedulian di sektor pendidikan Indonesia, yang kemudian diimplementasikan secara serius dengan mengelola sekolah berkualitas dan terjangkau untuk rakyat.
"Saya berharap dari sekolah ini akan muncul generasi-generasi muda Indonesia unggul, sehingga mampu bersaing dan berkompetisi di era modern ini," imbuhnya.
Di hadapan pengelola dan murid-murid MTS Persis, Yandri berkisah tentang perjalanan hidupnya di masa kecil terutama saat berjuang menempuh pendidikan.
Dulu, Yandri kecil bersekolah di salah satu kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Saat itu, kampung halaman yang didiami belum seperti saat ini.
Yandri ingat, waktu itu listrik belum ada.
Jalan juga belum diaspal, dan jembatan hanya di beberapa titik.
Untuk menuju sekolah, Yandri harus berjalan kaki sejauh 14 km.
“Tidak pakai sepatu lagi,” tuturnya.
Tantangan yang dihadapi pada masa itu tak sekadar jarak jauh sekolah yang harus ditempuh.
Namun, Yandri juga harus menyeberangi sungai karena jembatan tak ada.
“Pada masa itu sering berenang, pernah hampir terbawa arus meski akhirnya selamat,” ujarnya.
Untuk menunaikan salat Jumat di masjid yang besar, Yandri juga harus perjalanan yang jauh.
“Harus lari maraton karena belum ada angkot, jalan pun belum diaspal,” ungkapnya.
Yandri yang juga seorang anak petani itu dikenal pandai bergaul di sekolahnya.
Dia berteman dengan banyak teman dari berbagai kalangan, termasuk anak pejabat, seperti anak bupati, kepala cabang bank, dan lainnya.
Semua pengalaman hidup yang ada telah menempanya menjadi kuat.
“Hingga akhirnya saya menjadi wakil ketua MPR dan telah menjadi anggota wakil rakyat sebanyak 3 periode,” tambahnya.
Yandri mengaku semua yang dialaminya itu di luar dugaannya. “Dari anak petani padi dan kopi bisa menjadi wakil ketua MPR,” tuturnya.
Alumnus Universitas Bengkulu ini mengatakan semua kesuksesan bisa diraih oleh siapa pun. “Paling penting ada kesungguhan dan keseriusan,” tambahnya.
Yandri menyampaikan beberapa tips kepada siswa dan siswi agar hidup sukses dunia dan akhirat.
Pertama, taat kepada Allah dan rasul. Kedua, jangan melawan orang tua. Ketiga, jangan melawan guru. “Kalau guru lagi mengajar, (murid) jangan bercanda,” tegasnya.
Keempat harus berani, jangan pernah minder dan pemalu. Menurut dia, kalau ingin maju harus berani, tetapi dengan perhitungan yang jelas. Kelima, berusaha dengan sungguh-sungguh yang diiringi dengan doa. “Jadi, harus sungguh-sungguh karean persaingan akan makin hebat,” ungkapnya.
Yandri berharap siswa-siswa MTS Persis Kota Serang mempunyai cita-cita yang tinggi.
“Dunia harus kita kejar, akhirat juga kita kejar,” tegasnya.
Dalam hidup, harus beribadah kepada Allah dan jangan meninggalkan salat lima waktu," pesannya.
Di sesi akhir, Yandri memberikan bantuan kepada sekolah berupa 1 buah laptop dan 100 bingkisan minyak. (rls/boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi