jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi memperkirakan keberadaan tim internal bentukan Joko Widodo tidak akan menjadi penentu akhir nama cawapres.
Tim hanya bertugas menjaring nama-nama kandidat, sementara hasil akhir ditentukan dalam kesepakatan dengan partai politik pendukung mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
BACA JUGA: Golkar dan PDIP Punya Usulan Sama untuk Pak Jokowi
"Bisa saja nama yang diusulkan tim internal sama atau tidak sama dengan nama yang disepakati dengan parpol. Jadi sebagai wadah penggodok dan penjaringan nama-nama kandidat cawapres boleh-boleh saja," ujar Ari kepada JPNN, Rabu (21/3).
Menurut pengajar di Universitas Indonesia ini, jika nama yang disampaikan Jokowi sama dengan usulan dari partai koalisi, maka hasilnya akan sangat elok dalam politik.
BACA JUGA: Istana Koreksi Pemberitaan soal Mensesneg Penjaring Cawapres
Namun jika nama-nama kandidat bertolak belakang dengan usulan parpol koalisi, kerja tim menjadi kurang produktif.
"Tapi saya kira nama-nama yang diusulkan hanya sebatas pada nama-nama yang beredar saat ini seperti AHY, Cak Imim, Gatot Nurmantyo, Mahfud MD, Airlangga atau nama-nama lain seperti Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Tito Karnavian dan beberapa nama lain," kata Ari.
BACA JUGA: Hmm..Manuver Cak Imin Ini Sangat Menarik untuk Disimak
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membenarkan Presiden Jokowi telah membentuk tim internal untuk menjaring nama bakal cawapres di Pilpres 2019 mendatang.
Tim internal disebut hanya sebatas berdiskusi dan menelaah tokoh-tokoh yang bakal menjadi cawapres Jokowi. Tim internal juga sifatnya hanya informal.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Jokowi Lebih Suka Profesional ketimbang Kader
Redaktur & Reporter : Ken Girsang