jpnn.com - JAKARTA - Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali meletus, Selasa (3/11). Letusan terjadi beberapa kali sejak pagi hari.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tinggi letusan mencapai sekitar 3.500 meter di atas permukaan laut atau sekitar 1.000 meter atas Kawah Barujari.
BACA JUGA: Benny Harman: Pansus Pelindo II Bisa Dituntut ke Pengadilan
"Abunya sangat halus dan terbawa angin ke arah barat. Berdasarkan citra Satelit Terra, terpantau sebaran abu vulkanik menutupi Selat Lombok, wilayah Bali, Selat Bali hingga Banyuwangi. Hujan abu tipis melanda daerah-daerah tersebut," kata Sutopo di Jakarta, Selasa (3/11).
Menurut dia, kondisi itu berpengaruh terhadap operasional Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali.
BACA JUGA: Presiden Jokowi dan Presiden Finlandia, Bukan Makan Malam Biasa
Berdasarkan Notice to Airman No. A2468/15, Bandara Ngurah Rai ditutup sementara mulai pukul 19.30 hingga 23.30 WIB.
"Penutupan berdasarkan informasi BMKG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin," ujar Sutopo.
BACA JUGA: Ini Resep Panglima Agar TNI dan Polri Kompak
Status Gunung Rinjani masih Waspada atau level II. PVMBG terus melakukan pemantauan secara intensif guna mengevaluasi tingkat aktivitas Gunung Rinjani.
Hingga saat ini, masih terdapat potensi erupsi lanjutan yang diindikasikan dengan terekamnya gempa tremor Hembusan dengan amplituda maksimum 2-3 mm dengan lama gempa 5-10 detik.
"Masyarakat di sekitar Gunung Rinjani dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam Kaldera Gunung Rinjani dan di dalam radius 3 km dari kawah Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani," katanya.
Lebih jauh dia menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Rinjani untuk tetap tenang, dan waspada. Jangan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Rinjani.
Karena debu letusan, BPBD Provinsi NTB telah membagikan 4.000 masker kepada masyarakat. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Menteri Yuddy Minta Honorer K2 Tidak Terprovokasi
Redaktur : Tim Redaksi