jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Irjen Dedi Prasetyo memastikan pengusutan kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J bakal diungkap secara transparan sebagaimana permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden bahwa kasus ini harus diungkap sejelas-jelasnya," kata Dedi seusai prarekonstruksi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Sabtu (27/7).
BACA JUGA: Heboh Kasus Brigadir J, Jokowi Disebut Merasa Terancam, Kapolri Bisa Saja Dicopot
Menurut Dedi, keseriusan Polri dalam mengungkap kasus itu telah terlihat dari dibentuknya tim khusus (timsus) oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Komitmen dari Bapak Kapolri dengan dibentuknya tim khusus menunjukkan bahwa pimpinan Polri concern bahwa kasus ini betul-betul dapat diungkap sejelas-jelasnya juga kepada publik," kata Dedi.
BACA JUGA: Keluarga Brigadir J Serahkan Puluhan Bukti kepada Penyidik, Analisis Kamaruddin Begini
Jenderal bintang dua itu mengatakan apabila ada aspek yang belum diungkap secara detail oleh kepolisian, artinya hal tersebut bagian dari materi penyidikan.
"Tentunya ada kaidah-kaidahnya menurut hukum acara pidana tidak bisa diungkap secara detail, karena itu nanti masuk kepada materi penyidikan," ujar Dedi.
BACA JUGA: Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J akan Libatkan 7 Dokter Forensik dari PDFI, Siapa Saja?
Sebelumnya, Polri menggelar prarekonstruksi di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu.
Prarekonstruksi itu merupakan lanjutan dari kegiatan serupa di Polda Metro Jaya pada Jumat (22/7) malam.
Dalam kasus penembakan itu, Jokowi meminta Polri tidak menutup-nutupi penyidikan atau temuan dalam kasus yang menewaskan Brigadir J.
"Saya sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," kata Jokowi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis.
Kepala negara menegaskan bahwa pengusutan secara tuntas dan transparan penting, agar tidak ada keragu-raguan dari masyarakat.
Jokowi bilang Polri sebagai institusi, harus menjaga kepercayaan publik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak tinggal diam.
Dia telah menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan dari Karopaminal, dan Kombes Budhi Herdi Susianto dari Kapolres Jaksel.
Penonaktifan itu dilakukan guna menjaga objektivitas Polri dalam penanganan drama berdarah di rumah Irjen Ferdy Sambo. (cr3/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kamaruddin Beber Soal Jejak Digital Ancaman Pembunuhan terhadap Brigadir J
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama