jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly turut menghadiri pemutaran perdana film berjudul Nariti di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/10).
Dia mengaku baru pertama kali menonton pemutaran perdana sebuah film hingga selesai.
BACA JUGA: Nonton Film Nariti, Yasonna Laoly: Saya Terbawa Hanyut
"Mari teman-teman, siapa saja, mulai dari yang muda sampai yang tua, tonton film Nariti Saya recommend. Mantap," kata Yasonna Laoly.
Peraih gelar Kaanib Ng Bayan Award dari Pemerintah Filipina itu memuji film Nariti yang menampilkan nilai-nilai kehidupan sehingga layak dijadikan teladan.
BACA JUGA: Dua Film Ini Bersaing Ketat di Festival Film Indonesia 2022
Menurut Yasonna Laoly, banyak pelajaran yang terkandung dalam dialog-dialog yang termuat dalam film tersebut.
"Kalau saya katakan, ini delapan bisa. Delapan plus," bebernya memberi skor.
BACA JUGA: Amerta Melepas Chevron yang Penuh Kekontrasan
Setelah tertunda akibat pandemi, film Nariti ditayangkan di bioskop seluruh Indonesia mulai 3 November 2022 mendatang.
Film yang dibintangi Zoe Jackson, Bastian Steel, Yogi Werner, Paramitha Rusady, dan Agus Melasz itu mengangkat kisah cinta remaja berlatar budaya Batak.
Nariti merupakan film yang digarap oleh sutradara Deden Bagaskara.
Film itu berkisah tentang Jefrey (Bastian Steel) yang kembali ke kampung halaman dari perantauan untuk ikut orang tuanya.
Saat masuk sekolah baru, dia bertemu dan jatuh cinta kepada Nariti (Zoe Jackson).
Namun, perasaan Jefrey tersebut terhalang oleh kedekatan Nariti dengan (Yogi Werner).
Tidak hanya itu, dia juga mendapat penolakan dari Sarmaida (Paramitha Rusady), ibu Nariti.
Produser eksekutif Ponty Gea mengatakan film yang bernuansa keindahan Danau Toba itu merupakan film layar lebar kedua yang diproduksi oleh MRG Film.
Sebelumnya, MRG Film pernah memproduksi Sang Prawira (2019) yang meraih rekor MURI sebagai film dengan pemeran polisi aktif terbanyak.
Ponty Gea berharap film yang digagas Burhanuddin SE, Ketua Umum Forum Komunikasi Lintas Umat (Forkalimat) itu bisa bermanfaat mengangkat budaya Batak serta mengedepankan nilai-nilai toleransi.
"Semoga masyarakat penonton dapat lebih mencintai budaya daerah," bebernya.
Senada dengan Ponty, Ketua PBNU KH. Eman Suryaman mengapresiasi film Nariti sebagai sebuah karya seni yang mengangkat harkat dan martabat perempuan.
Menurutnya, film tersebut juga punya sisi edukasi bagi masyarakat.
"Orang tua kan menjadi bagian penting dalam edukasi di masyarakat," ucap Eman Suryaman.
Gala premiere film Nariti turut dihadiri produser eksekutif produser, sutradara, dan seluruh pemain serta Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly, Anggota DPR sekaligus Sekjen PDIP Hasto Krisyanto, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan Ketua PBNU KH. Eman Suryaman. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra