jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meyakini buronan pembobol BNI, Maria Pauline Lumowa merasa tertekan meski tampak menyembunyikannya.
Hal ini disimpulkan Yasonna setelah melakukan wawancara singkat dengan Maria selama proses ekstradisi dari Serbia ke Indonesia.
BACA JUGA: Said Didu Masih Mempersoalkan Kemenangan Jokowi-Maâruf di Pilpres 2019
Yasonna mengaku, dirinya sempat memperkenalkan diri sebagai Menteri Hukum dan HAM kepada Maria. Dia juga mengatakan kepada Maria akan menyerahkannya kepada Bareskrim Polri.
"Nanti sampai di Indonesia kami akan menyerahkan ibu ke Bareskrim Polri, hadapi saja dengan tenang, semua kita lakukan secara profesional," kata Yasonna seperti yang disiarkan televisi nasional, Kamis (9/7).
BACA JUGA: Pondok Gontor Diserang Virus Corona, Berasal dari Luar Daerah
Mendengar pernyataan Yasonna, Maria hanya tersenyum. Namun Yasonna menilai Maria terlihat tertekan di balik senyumnya itu.
"Saya memang melihat ada semacam tekanan terhadap beliau," kata Yasonna.
BACA JUGA: Ada Bukti Virus Corona Menyebar Lewat Udara, WHO Harus Ubah Pedoman
Yasonna melanjutkan, selama perjalanan dari Serbia menuju Indonesia, tangan Maria diborgol. Selain itu, Maria juga mengenakan rompi tahanan warna oranye.
"Karena kami di udara, mencegah hal-hal yang mungkin saja membahayakan penerbangan," ujar Yasonna. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga