Yayasan Anak Bangsa Bisa Dorong Inovasi Ekonomi di Kawasan Pariwisata

Kamis, 16 Februari 2023 – 01:47 WIB
Diskusi virtual penyelenggaraan Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Bali, Danau Toba, dan Labuan Bajo, Rabu (15/2). Foto: tangkapan layar diskusi CCE

jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), bagian dari Group GoTo, kembali menggelar Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Bali, Danau Toba, dan Labuan Bajo.

YABB melalui CCE mengajak para startup dan organisasi kemasyarakatan untuk menciptakan inovasi yang dapat mempercepat penerapan ekonomi dan mewujudkan Indonesia bebas sampah.

BACA JUGA: Dirjen PSLB3 Beberkan Aksi Nyata KLHK Tuntaskan Pengelolaan Sampah di Daerah

Berdasarkan data, permasalahan sampah menyumbang 6,94 persen emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia, dan hal ini masih terus terjadi setiap tahun.

Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang mengungkapkan CCE adalah cara mereka mempercepat transisi ekonomi sirkular menuju Indonesia bebas sampah.

BACA JUGA: Wamen LHK: HPSN 2023 Jadi Koridor Utama Berkolaborasi Bangun Pengelolaan Sampah

“Melalui kolaborasi dengan para pembuat dampak, YABB menerapkan solusi berbasis ekosistem yang dapat melahirkan inovasi untuk menyelesaikan masalah secara sistemik,” ucap Monica saat diskusi virtual, Rabu (15/2).

CCE memilih pendekatan ekonomi sirkular karena perannya yang vital dalam menyelesaikan masalah sampah dan turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.

BACA JUGA: Ganjar Milenial Center Kalbar Latih Anak Muda Untuk Mengolah Sampah

Melalui pendekatan ini, CCE menghubungkan para pembuat dampak di area hulu dan hilir agar solusi yang dihasilkan dapat lebih dirasakan.

“Untuk lokasi implementasi solusi, CCE memilih kawasan pariwisata karena peran pentingnya dalam mendorong perekonomian negara,” kata dia.

Dalam diskusi yang sama, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo mengapresiasi inisiatif CCE yang memilih lokasi pelesiran.

“Oleh karena itu, kita harus betul-betul menjaga keberlanjutan alam, salah satunya dengan penanganan sampah. Ini harus menjadi prioritas, agar nilai ekonomi pariwisata yang memiliki multiplier effect sangat besar,” ujar Angela.

Pada November 2021, CCE dimulai dengan mengembangkan kapabilitas 33 changemakers, serta memantik kolaborasi yang menghubungkan sekitar 200 organisasi lewat Catalyst Changemakers Lab.

Untuk tiga kelompok changemakers yang terpilih kemudian mendapatkan pendanaan untuk mengimplementasikan solusi inovatif melalui proyek percontohan di Semarang, Bandar Lampung, dan Makassar.

Pada CCE gelombang kali ini, YABB melibatkan lintas pemangku kepentingan mulai dari pelibatan pemerintah dan universitas di daerah untuk turut mengidentifikasi permasalahan.

Tak hanya itu, YABB juga melibatkan pihak swasta dan donor untuk memastikan inovasi yang dihasilkan bisa memiliki keberlanjutan. (mcr4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Upaya Best Indonesian Gift Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Pariwisata


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler