JAKARTA - Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Yenny Wahid membantah bahwa film Sang Kyai memiliki muatan politis. Menurutnya, meski dirilis jelang pemilu 2014, film yang disutradarai Rako Prijanto itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan agenda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Nggak seperti itu. Saya tahu sekali pembuatan film ini sudah lama," kata Yenny usai acara nonton bareng film Sang Kyai di XXI Plaza Senayan Jakarta, Kamis (6/6).
Yenny menilai, film yang mengkisahkan perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari tersebut sangat bermanfaat terutama bagi kaum muda. Film mengajarkan bahwa patriotsme adalah salah satu perwujudan dari perintah Tuhan.
Yenny yang juga merupakan cicit dari KH Hasyim Asy'ari berharap pesan-pesan mulia tersebut tidak dirusak oleh kepentingan politik PKB. "Kalau partai itu menunggangi sangat disayangkan," ujar mantan politikus PKB ini.
Lebih lanjut, Yenny mengaku terharu kisah hidup buyutnya itu diangkat ke layar lebar. Apalagi kisah yang diangkat menitikberatkan pada peran Hasyim Asy'ari dalam perjuangan kemerdekaan.
"Kami senang ada sisi lain dari eyang butut kami, bahwa beliau bukan hanya ulama besar, tetapi juga pejuang dan itu nyata," pungkas putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid ini. (dil/jpnn)
"Nggak seperti itu. Saya tahu sekali pembuatan film ini sudah lama," kata Yenny usai acara nonton bareng film Sang Kyai di XXI Plaza Senayan Jakarta, Kamis (6/6).
Yenny menilai, film yang mengkisahkan perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari tersebut sangat bermanfaat terutama bagi kaum muda. Film mengajarkan bahwa patriotsme adalah salah satu perwujudan dari perintah Tuhan.
Yenny yang juga merupakan cicit dari KH Hasyim Asy'ari berharap pesan-pesan mulia tersebut tidak dirusak oleh kepentingan politik PKB. "Kalau partai itu menunggangi sangat disayangkan," ujar mantan politikus PKB ini.
Lebih lanjut, Yenny mengaku terharu kisah hidup buyutnya itu diangkat ke layar lebar. Apalagi kisah yang diangkat menitikberatkan pada peran Hasyim Asy'ari dalam perjuangan kemerdekaan.
"Kami senang ada sisi lain dari eyang butut kami, bahwa beliau bukan hanya ulama besar, tetapi juga pejuang dan itu nyata," pungkas putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinilai Sosok Berani, Jabatan Karen Agustiawan Lima Tahun Lagi
Redaktur : Tim Redaksi