Yenny Wahid Beber Program Desa Damai di Paris Peace Forum

Senin, 12 November 2018 – 12:34 WIB
Yenny Wahid. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, PARIS - Yenny Wahid mendapat kehormatan menjadi satu dari 12 anggota Komite Pengarah Forum Perdamaian Paris (Paris Peace Forum) di Paris, Prancis, 11-13 November 2018.

Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu mengatakan, Paris Peace Forum bertujuan membangun kerja sama internasional untuk mewujudkan perdamaian dunia.

BACA JUGA: Hasto Sebut Kubu Prabowo-Sandi Masih Kaget soal Yenny Wahid

Komite pengarah yang terdiri dari para pakar dari seluruh dunia dan dipimpin Pascal Lamy serta Trisha Shetty dipilih oleh Komite Eksekutif.

Tugas mereka adalah memberikan masukan kepada Komite Eksekutif tentang bahan yang akan dibicarakan dan dinegosiasikan dalam Paris Peace Forum.

BACA JUGA: Respons Jokowi soal Dukungan Yenny Wahid & Barikade Gus Dur

Yenny mengaku dipilih karena aktivitasnya bersama Nahdlatul Ulama (NU) dan Wahid Foundation.

Dia mengatakan, saat ini fokusnya adalah membangun jaringan internasional untuk kampanye perdamaian yang sedang dilakukan.

BACA JUGA: Ingat, Bukan Gusdurian tapi Barikade Gus Dur

“Alhamdulillah pelan-pelan kami mulai mendapat pengakuan dari lembaga-lembaga dunia. Misalnya belum lama ini kami baru bekerja sama dengan UN Women,” kata Yenny, Senin (12/11).

Yenny mengaku dirinya merupakan satu-satunya anggota Steering Committee Paris Peace Forum dari Asia Tenggara.

Dia juga merupakan satu dari lima anggota Steering Committee Paris Peace Forum dari Asia.

Empat lainnya adalahTrisha Shetty dari India, Rouba Mhaissen (Libanon), Haifa Dia Al-Attia (Yordania), dan Huiyao serta Zhimin Chen (Tiongkok).

Dalam kesempatan itu Yenny juga akan berbicara pada salah satu sesi tentang Women Deliver Peace.

Dia mengaku akan memaparkan tentang program bernama Desa Damai yang bertujuan memberikan tingkat harapan hidup lebih besar dan lebih tinggi.

“Dalam program Desa Damai ini ada beberapa komponen yang harus ada. Di antaranya, program tersebut adalah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Yenny.

Program kedua, lanjut Yenny, adalah melatih masyarakat menciptakan sistem deteksi dini ketika ada potensi radikalisme yang terjadi di lingkungan sekitar.

Selain pemberdayaan ekonomi, sambung Yenny, program Desa Damai juga berisi ceramah mengenai agama.

“Dengan menggabungkan kedua komponen itu, yakni ekonomi dan agama maka akan mampu mengatasi persoalan mengenai paham radikalisme di perdesaan. Setelah berjalan, program ini ternyata mampu menginspirasi dunia dan banyak negara yang melirik program tersebut,” kata Yenny. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bersyukur Dapat Dukungan Yenny Wahid


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler