jpnn.com, JAKARTA - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengatakan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikeluarkan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) oleh Muhaimin Iskandar.
Menurut dia, sejarah itu harus diangkat lagi ke publik sebagai bagian dari pendidikan politik.
BACA JUGA: Jubir Yenny Wahid: Keluarga Gus Dur tidak Dalam Gerbong Gus MuhaiminÂ
Yenny mengatakan dirinya ingin meluruskan sebuah fakta yang sebenarnya.
Sebab, dia menyebut saat ini seolah-olah ada upaya menghapuskan sejarah PKB.
BACA JUGA: Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Putri Gus Dur Berduka
"Seolah-olah Gus Dur itu masih berada di PKB. Banyak masyarakat yang tidak memahami bahwa Gus Dur lewat muktamar Ancol, sebagai pendiri PKB telah dikeluarkan dari PKB," kata Yenny Wahid dalam rekaman suara yang telah dikonfirmasi jubirnya, Imron Rosyadi Hamid, Senin (27/6).
Putri kedua Gus Dur itu menyebutkan dalam berpolitik, para politikus harus mengedepankan etika dan moral.
BACA JUGA: Saling Sindir Dengan Yenny Wahid, Cak Imin: Itu Masa Lalu
"Ada etika dan moral. Kalau terhadap pendiri partai saja diperlakukan seperti itu tentu kita khawatir bagaimana nanti akan memperlakukan rakyat, mendengarkan suara aspirasi, serta memperjuangkan kepentingan mereka," ujar dia.
Yenny menegaskan dirinya hanya ingin meluruskan sejarah PKB.
"Gus Dur dikeluarkan dari PKB oleh Cak Imin di tahun 2008. Sekarang sudah 14 tahun seolah-olah kejadiannya tidak pernah ada, saya ingin meluruskan sejarah itu," tegasnya. (mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Sebut Duet Pemersatu Bangsa tak Berprestasi, Willy NasDem: Kami Siap dengan Semua Risiko
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Kenny Kurnia Putra