jpnn.com - JAKARTA - Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, menyatakan tidak setuju dengan wacana Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU). Yenny berharap siapa pun yang mendalangi wacana dan gerakan MLB NU untuk mengurungkan niatnya.
"Saya tidak setuju dengan adanya wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama. Apa pun motif dan tujuan yang akan dicapai. Ini hanyalah sebuah hal yang hanya akan memecah belah NU," kata Yenny Wahid dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (22/12).
BACA JUGA: Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
Putri kedua Gus Dur sekaligus Ketua Panitia Haul Gus Dur 2024 itu menilai berkembangnya wacana dan gerakan MLB hanya membuat gusar pengurus dan warga NU di level bawah.
Menurut dia, gerakan ini tidak mempertimbangkan persoalan nyata yang dihadapi warga NU.
BACA JUGA: Info Terkini dari AKP Aji Rizndi Nugroho Soal Kasus Penganiayaan Satpam Kebun Raya Bogor
"Yang akan terjadi kasihan umat di bawah. Umat bingung melihat para elitnya bertengkar, bahkan mau saling menjatuhkan dan menjungkalkan. Kasihan pengurus ranting, pengurus cabang, dan warga NU yang di bawah," ungkapnya.
Menurut dia, apabila kelompok yang mendorong MLB melihat ada persoalan di tubuh NU, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama untuk mencari jalan keluar atas masalah tersebut.
"Saya berharap siapa pun yang berada di belakang MLB marilah kita duduk bersama. Saya mungkin bukan orang yang punya kepentingan dalam hal ini, kecuali NU bersatu, NU utuh," kata dia.
Menurut Yenny, simbol tali jagad di dalam logo NU bukan tanpa makna.
Dia mengisyaratkan adanya ikatan dan kesatuan yang harus dijaga di dalam organisasi.
"Tali jagad ini harus menyatukan kita kembali. Dalam qonun asasi jelas sekali kita diminta untuk bersatu. Jadi, saya mengimbau semua pihak, sudahilah gerakan dan wacana tentang MLB itu. Sudahi," ujar Yenny.
Dia khawatir kondisi semacam ini akan dimanfaatkan dan ditunggangi oleh kelompok lain, sehingga makin memperburuk kondisi NU.
"Duduk bersama, kita selesaikan semua masalah internal NU. Jangan sampai kemudian malah NU disusupi kepentingan-kepentingan dari luar, apalagi kepentingan politik sempit. Tolong NU ini harus dijaga karomahnya, karomah para kiai. Semua pihak harus menahan diri agar NU tidak terpuruk lagi," ujar dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi