Yesaya Bertanya ke Pelaku Bom Surabaya, Ibu Mau ke Mana?

Senin, 14 Mei 2018 – 10:15 WIB
Pelaku peledakan bom di tiga gereja di Surabaya pasangan suami istri Dita Oepiarto, 47, dan Puji Kuswati, 43. Serta empat anaknya, Yusuf Fadhil, 18; Firman Halim, 16; Fadhila Sari, 12; dan Famela Rtizqita, 9. DOK KELUARGA

jpnn.com, SURABAYA - Yesaya Bayang, satpam di GKI Diponegoro, sempat memegangi pelaku Bom Surabaya, Minggu (13/5). Dia bertanya kepada tiga orang (pelaku) itu. "Ibu mau ke mana?" tanya Yesaya.

Edi Susilo-Nurul Qomariyah-Jos Rizal, Surabaya

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Serang Mako Polrestabes Surabaya

Bukannya menjawab, tiga orang itu, seorang dewasa dan dua anak-anak, malah kian mempercepat langkah menuju pintu gereja di Jalan Diponegoro tersebut. Bahkan sudah setengah berlari.

Melihat gelagat mencurigakan itu, dengan segera Yesaya yang bertugas bersama Antonius mengejar ketiganya. Namun, tetap saja tiga orang yang berpakaian serbagelap, longgar, dan hanya memperlihatkan kedua mata tersebut tak mau berhenti.

BACA JUGA: Sebaiknya Pak Jokowi Tiru Cara Bu Mega Merespons Terorisme

Yesaya pun spontan langsung memegang si dewasa, yang dipegang berontak. Karena mendapatkan perlawanan, Yesaya pun memegang lebih erat. Saat itulah ledakan keras langsung terdengar. ”Daarrr...!”

Yesaya mengalami luka bakar di kaki dan tangan sebelah kanan serta pipi. Dia dirawat di Di RSAL Surabaya. Sang istri, Yeni Widiastuti mengaku tak punya perasaan aneh soal kebiasaan suaminya sebelum berangkat bertugas kemarin.

BACA JUGA: Ali Fauzi Sebut Tiga Ledakan di Surabaya Bom Induk Setan

Semua berjalan seperti biasa. Saat Yesaya hendak pergi ke GKI, tempat dia bekerja 12 tahun terakhir, Yeni pun mencium tangan dan mendoakannya. Seperti yang sudah bertahun-tahun dia lakukan.

Pasangan tersebut telah dikaruniai dua anak: Gerrard Cillion, 12, dan Pavel Cillion, 13. ”Papanya anak-anak itu disiplin dan suka berolahraga. Dia sering olahraga bareng anak-anak,” kata Yeni tentang suaminya yang berusia 40 tahun dan berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur itu.

Sekitar dua jam setelah sang suami berangkat, barulah Yeni mendapat kabar yang merobek hati tersebut. ”Sekitar jam 08.00 dikabarin kalau suami saya kena bom dan dilarikan ke rumah sakit,” katanya.

Yesaya dirawat di instalasi gawat darurat dan hanya boleh dijenguk istri dan anak. Itu pun dibatasi waktunya. ”Semoga suami saya baik-baik saja,” harap perempuan 39 tahun tersebut. (*/c9/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Sikap Insani Madina terkait Bom Surabaya


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler