jpnn.com, JAKARTA - Rencananya Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, mulai diroperasikan pada Mei 2018. Beredar kabar bandara anyar itu bakal menjadi embarkasi atau titik pemberangkatan jemaah haji 2018.
Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Tulus Abadi mengingatkan pemerintah agar tidak memaksakan Bandara Kertajati menjadi Embarkasi haji. Diantara yang jadi pertimbangan Tulus adalah panjang landasan pacu (runway) yang masih 2.500 meter.
BACA JUGA: Bandara Kertajati Belum Bisa jadi Embarkasi Haji
"Untuk mengangkut jemaah haji diperlukan pesawat berbadan lebar. Seperti Airbus A330 atau Boeing 777," katanya. Nah untuk bisa dilandasi pesawat jumbo itu, landasan pacunya harus minimal 3.000 meter.
"Jangan hanya karena ingin pencitraan, kemudian aspek keamanan penerbangan diabaikan," tandasnya. Tulus mengatakan pihak maskapai penerbangan haji jangan dipaksa merekayasa teknis supaya tetap bisa menggunakan landasan pacu yang kurang dari 3.000 meter.
BACA JUGA: PSI: Bandara Kertajati Selesai, Elektabilitas Jokowi Meroket
Atau misalnya rekayasa jadwal penerbangan dengan transit dahulu di bandara Soekarno-Hatta atau Kualanamu dahulu untuk isi bahan bakar.
Oleh karena itu demi keamanan jemaah, Tulus berharap bandara Kertajati tidak dipaksakan menjadi Embarkasi.
BACA JUGA: Layani Mudik Lebaran, Ada 6 Rute Penerbangan di Kertajati
Dia mengakui dari sisi kebutuhan pemberangkatan jamaah haji, Jawa Barat memang idealnya butuh embarkasi baru. Apalagi jemaah haji asal Jawa Barat jumlahnya mencapai 20 persen dari total kuota. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Launching Mei, Bandara Kertajati Siap Layani Mudik Lebaran
Redaktur & Reporter : Soetomo