Yogyakarta Darurat Klitih, Sultan HB X Bilang Begini

Rabu, 29 Desember 2021 – 22:49 WIB
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X buka suara menanggapi kondisi keamanan di Yogyakarta yang belakangan ini menjadi sorotan.

Maraknya kejahatan jalanan atau klitih menjadi pemicu munculnya tagar #SriSultanYogyaDaruratKlitih dan #YogyaTidakAman.

BACA JUGA: Pulang Dini Hari, Seorang Remaja Dibacok Gerombolan Klitih

Dilansir dari jogja.jpnn.com, Ngarsa Dalem merasa perlu ada perhatian khusus.

Sultan HB X mengatakan pernah membentuk lembaga semacam konsultan untuk mengatasi kenakalan remaja.

BACA JUGA: Aksi Klitih Bikin Resah, Kapolres Bantul AKBP Ihsan: Kami Akan Tegas

"Tetapi akhirnya kami juga harus bicara dengan orang tua dan saudara anak tersebut. Jadi, semua harus dikumpulkan," ujar Sultan HB X, di Yogyakarta, Rabu (29/12).

Sultan mengakui tidak mudah untuk memberikan pemahaman kepada keluarga, untuk mengurangi kenakalan remaja.

BACA JUGA: Biadab, Sebelum Dijual Korban Anak di Bawah Umur Diperkosa Terlebih Dahulu

"Perlu cara lain yang lebih memungkinkan," imbuhnya.

Dahulu, lanjutnya, ketika masih kecil di Alun-alun Kidul dan Tlogo Putri, terdapat tempat untuk mendidik anak nakal.

"Di mana kalau orang tuanya kewalahan itu diserahkan kepada provinsi untuk dibina dan dididik," kata Raja Yogyakarta tersebut.

Lebih lanjut, Sultan HB X masih akan melihat apakah dengan kondisi saat ini hal semacam itu masih memungkinkan.

"Ini yang masih kami lakukan dialog," katanya.

Sebelumnya, Polres Sleman mengamankan pelaku klitih yang terjadi di Jalan Kaliurang kilometer 9, pada Senin (27/12) kemarin.

Satu di antara enam pelaku masih di bawah umur.

Adapun pelaku tersebut adalah RM (18), WW (18), AN (19), HAPD (19), MF (18) dan MBRK (17).

Pihak kepolisian menyatakan kejadian bermula saat para pelaku berpapasan dengan korban di Jalan Kaliurang Kilometer 9.

Para pelaku datang dari arah Pakem kemudian bertemu dengan korban yang baru selesai makan dari Warmindo.

"Motifnya karena kelompok ini emosi bertemu dengan korban," ucap Kapolres Sleman Wachyu, Rabu (29/12).

Pada pukul 01.30 WIB tersebut pelaku melempar korban dengan botol serta menendang korban.

"Ketika jatuh korban sempat dikejar dan dianiaya menggunakan celurit," imbuhnya

Akibat kejadian tersebut DPH (16) mengalami luka bacok di punggung, luka robek di telapak tangan dan jari telunjuk nyaris putus serta dua gigi depan patah.(mcr25/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler