Yorrys : Bamsoet Mengantongi 400 Suara untuk Menjadi Ketum Golkar

Minggu, 07 Juli 2019 – 17:58 WIB
Politikus senior Golkar Yorrys Raweyai (tengah) ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (7/7). Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pertarungan menjadi Ketua Umum Golkar semakin menghangat. Politikus senior Golkar Yorrys Raweyai yakin Ketua DPR Bambang Soesatyo bakal terpilih sebagai Ketua Umum Golkar periode 2019-2024.

Dalam catatan Yorrys, Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, mengantungi setidaknya 400 suara pengurus tingkat II Partai Golkar.

BACA JUGA: Burhanuddin Muhtadi: Restu Jokowi Tentukan Sosok Ketum Golkar ke Depan

BACA JUGA : Konon yang Mendukung Bamsoet Maju jadi Calon Ketum Golkar Dapat Ancaman

 

BACA JUGA: Konon yang Mendukung Bamsoet Maju jadi Calon Ketum Golkar Dapat Ancaman

Adapun pengurus tingkat II setingkat DPD Golkar untuk kabupaten atau kota.

"Pak Bambang Soesatyo sampai ini hari sudah mendapat dukungan lebih dari 400 dukungan," kata Yorrys ditemui di daerah SCBD, Jakarta, Minggu (7/7).

BACA JUGA: Sukses Pimpin DPR, Bamsoet Layak Jadi Caketum Golkar

Yorrys menuturkan, suara dukungan untuk Bamsoet lebih dari setengah dari pemilik suara di Musyawarah Nasional (Munas) Golkar.

Diketahui, Munas ialah forum tertinggi partai untuk mencari sosok ketum Golkar Mendatang.

BACA JUGA : Jumlah Kursi Golkar Susut, Masa Airlangga Masih Mau Lanjut?

Yorrys mengatakan, pemilik suara di dalam Munas sebanyak 560 suara. Dengan rincian pengurus tingkat II sebanyak 514 suara, tingkat I sebanyak 34 suara, DPP Golkar 1 suara, ormas pendukung 10 suara, dan dewan pembina partai 1 suara.

"Ini jumlah suara sah di dalam Munas sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART)," ungkap dia.

Menurut Yorrys, Golkar saat ini membutuhkan sosok baru untuk menduduki kursi ketua umum.

Menurut dia, kepemimpinan Golkar ketika dipegang Airlangga Hartarto, tidak menunjukkan perkembangan ke arah positif.

Yorrys pun menyinggung tentang perolehan kursi Golkar di parlemen yang berkurang setelah Pileg 2019. Selain itu, Airlangga melakukan penyimpangan menjalankan roda organisasi partai.

"Jadi, pada akhirnya semua menuntut untuk segera dilakukan Munas Golkar untuk memilih pemimpin yang baru," ucap Yorrys. (mg10/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usul Bamsoet soal Kementerian Kebahagiaan Dinilai Kurang Tepat


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler