jpnn.com - JAKARTA – Masalah birokrasi di Banten, menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi bisa diselesaikan asal gubernurnya tegas.
Yuddy pun menyarankan Gubernur Banten Rano Karno untuk mengikuti cara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Antara lain dengan menerapkan seleksi terbuka, khususnya untuk pejabat eselon I, II, bahkan eselon III.
BACA JUGA: Ical Dicurigai Main Dua Kaki
“Gunakan modelnya Pak Ahok, laksanakan seleksi terbuka untuk mendapatkan orang-orang baik supaya anggaran pembangunan hasilnya berkualitas, dengan outcome yang diharapkan. Kalau bisa dilakukan, kualitas pembangunannya pasti akan bagus, DKI Jakarta dan Yogyakarta sudah melakukan itu,” tutur Menteri Yuddy, Minggu (24/1).
Yuddy menyentil Rano Karno dengan menyebut 'Si Doel anak Betawi' seharusnya berani.
BACA JUGA: Rezim Ical Diyakini Segera Berakhir
“Berani karena benar, takut karena salah. Siapa yang ditakuti? Kalau gubernur takutnya sama konstitusi dan pimpinan tertinggi,” kata Yuddy.
Sementara itu, sesepuh dan pembina Paguyuban Warga Banten Suryadi Sudirja mengingatkan, niat utama pembentukan Provinsi Banten yaitu didasari kehidupan lebih baik terutama kesejahteraan telah berubah. Menurut Yuddy, masih banyak warga miskin, pengangguran tinggi, infrastruktur prihatin, gedung sekolah buruk, dan masih tingginya tingkat PMKS.
BACA JUGA: Kata Pengamat, Ical Bangun Opini Korban Politik Penguasa
Namun, yang lebih mengejutkan adalah korupsi yang menyebabkan lambannya pembangunan di Provinsi Banten.
“Tetapi kami tidak mau menyalahkan dan pesimis karena bukan sifat dasar warga Banten. Kami dorong lebih baik dengan reformasi birokrasi. Di sini, birokrat harus membangun, melayani, dan mencintai masyarakat. Banten harus diasuh oleh orang yang mau berbagi,” tandas mantan Mendagri itu.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Film Inspiratif yang Wajib Ditonton Para Pebisnis
Redaktur : Tim Redaksi