jpnn.com - JAKARTA - Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Yuddy Chrisnandi menilai Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso bertindak tidak etis karena menghadiri sosialisasi Undang-Undang Desa di Madiun, Minggu (6/7) yang diduga sebagai kampanye terselubung bagi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Menurut Yuddy, melakukan kegiatan kampanye terselubung di masa tenang jelas menyalahi aturan.
Yuddy mengatakan, Priyo sebagai Wakil Ketua DPR RI merupakan pejabat negara. Di sisi lain, Priyo juga anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.
BACA JUGA: Beli Suara Pemilih dan Belanja di Penyelenggara Pemilu
“Tindakan Priyo, baik sebagai tim kampanye Prabowo, maupun sebagai pimpinan DPR yang memanfaatkan hari tenang untuk kampanye di Madiun merupakan sikap yang tidak pantas diteladani, apalagi dia pejabat negara,” kata Yuddy dalam rilisnya ke wartawan, Selasa (8/7).
Mantan anggota DPR RI yang kini diserahi memimpin Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura itu menambahkan, seharusnya Priyo taat pada aturan. Terlebih, kata Yuddy, sebagai Wakil Ketua DPR sudah seharusnya Priyo memberikan teladan tentang ketaatan pada aturan.
BACA JUGA: Pelunasan BPIH Tahap I Diperpanjang Sehari
Yuddy pun mengaku heran dengan kegiatan sosialisasi UU Desa di Madiun yang dihadiri Priyo itu. Sebab, kata Yuddy, DPR ternyata tak ada program sosialisasi UU Desa.
“Lagi pula kalau memang berniat lakukan sosialisasi, mengapa dilakukan saat minggu tenang, dan audiensnya adalah para pendukung Prabowo," katanya.
BACA JUGA: Aher Yakin Jabar Aman
Sebelumnya diberitakan di beberapa media bahwa dua petugas Panwaslu Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (5/7) lalu dianiaya oleh relawan salah satu pasangan capres dan cawapres. Kedua korban adalah anggota Panwaslu Kabupaten Madiun, Katimun, dan Ketua Panwascam Jiwan, Tri Lestari.
Kejadian itu berlangsung sesaat setelah korban memergoki kampanye terselubung yang dibalut sosialisasi Undang-Undang Desa itu. Mereka mendapat perlakuan kasar dalam acara sosialisasi UU Desa yang dilaksanakan Parade Nusantara di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan itu.
Acara yang dimulai pada pukul 16.00, itu dihadiri oleh ribuan kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Madiun. Selain Priyo, ada pula Ketua Umum Parade Nusantara, Sudir Santoso.
Awalnya kegiatan berlangsung baik. Namun, acara mulai memanas setelah sejumlah narasumber yang hadir sering kali menyebut nama calon presiden bernomor urut 1. Melihat adanya arahan atau ajakan memilih ke salah satu pasangan capres-cawapres, pihak Panwascam bermaksud mengingatkan panitia pelaksana. Sebab, kegiatan tersebut terindikasi mengarah kampanye. Padahal, saat ini sudah memasuki masa tenang. Itulah yang berujung pada penganiayaan itu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag Minta Tidak Saling Merendahkan
Redaktur : Tim Redaksi