jpnn.com, JAKARTA - Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo menilai stigma Taliban menghambat semangat pemberantas kasus korupsi yang ada di Indonesia.
Dia menilai pandangan tersebut melemahkan pergerakan pegawai lembaga antirasuah itu dalam menangkap para koruptor.
"Kok, orang benar, berantas koruptor, menangkap koruptor yang makan uang rakyat, dibilang Taliban. Taliban yang benar, ya, di Afganistan," kata Yudi di podcast jpnn.com.
Yudi juga menilai labelisasi pegawai KPK intoleran dan Taliban dalam tes wawasan kebangsaan (TWK). Yudi merasa heran dengan tuduhan itu kepada sejumlah pegawai KPK.
"Saya sebagai ketua Wadah Pegawai KPK selalu membuka acara Natal, bahkan saya tunjukkan foto Natal," tegas Yudi.
Yudi juga menyatakan pihaknya pernah diundang oleh eks Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius. Bahkan, purnawirawan jenderal bintang tiga itu pun pernah berkunjung ke KPK. Dia menilai hal itu bukti tidak ada intoleransi di lembaga antirasuah.
"Kalau misalnya kami radikal, tidak akan ditemui oleh pak Suardi Alius. Saya pikir ini stigma yang menghancurkan semangat berantas korupsi," terang dia.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Ketua Wadah Pegawai KPK: Pelanggaran yang Ditemukan Komnas HAM Sangat Serius
Redaktur : Friederich
Reporter : Fathan Sinaga