Yudi Ungkap Kisah Percintaan Pembunuh Sekeluarga di Bengkulu

Kamis, 17 Januari 2019 – 21:58 WIB
Pelaku pembunuhan Hasnatul Laili bersama dua orang putrinya Melan Miranda (16) dan Cika Ramadani (10) berhasil dibekuk Senin (14/1). Foto : istimewa for rakyat bengkulu

jpnn.com, BENGKULU - Kasus pembunuhan di Bengkulu yang menewaskan satu keluarga yakni Hasnatul Laili, 35, bersama dua putrinya Melan Miranda, 16, dan Cika Ramadani, 10, mendapat perhatian dari mantan suami pertama korban, Yudi Prayoga, 37.

Sebelum memulai cerita, Yoga mengungkap kisah percintaan antara pelaku dan korban. Dia mengatakan bahwa pelaku merupakan orang ketiga yang menjadi penyebab hancurnya rumah tangganya.

BACA JUGA: Pembunuh Sekeluarga di Bengkulu Beri Pengakuan Mengejutkan

Yoga mengaku dia sangat mengenal pelaku karena pelaku adalah karyawannya. Bahkan di rumahnya sudah sama seperti rumah pelaku sendiri, dan dia tidak melarang pelaku saat itu untuk keluar masuk rumahnya.

Namun kebebasan yang diberikan Yoga tersebut, ternyata disalahgunakan pelaku. Pelaku ternyata bermain hati dengan istrinya (korban, red) saat Yoga sedang bekerja di luar rumah.

BACA JUGA: 2 Terdakwa Kasus Korupsi ASDP Kembalikan Kerugian Negara

Baca juga: Pembunuh Sekeluarga di Bengkulu Beri Pengakuan Mengejutkan

“Dia (pelaku, red) adalah orang ketiga penyebab perceraian kami. Bahkan dia yang membiayai percerian kami di pengadilan. Padahal dulu kami sangat dekat, dan saya selalu baik dengan dia. Ternyata tanpa sepengetahuan saya yang sering bekerja di luar, dia menjalin hubungan dengan istri saya (korban, red), yang akhirnya menghancurkan rumah tangga kami,” ungkap Yoga dengan nada geram.

BACA JUGA: Mobil Tauke Kopi Dibobol Pencuri Bermodus Pecah Kaca

Tak Pernah ke Rumah Ortu Korban

Selain itu, selama menjadi suami korban, pelaku diketahui tidak berani untuk menginjakkan kaki ke rumah orang tua korban, yang kebetulan berada di seberang rumah korban. Hal ini lantaran awal pernikahannya dengan korban, disinyalir tidak disetujui oleh pihak keluarga korban.

“Dak pernah dio kesini, takut dio. Kami sejak awal memang dak setuju, kareno tau sifat dio tuh dak bagus untuk jadi imam anak kami. Tapi apodayo, anak kami saat itu ndak nikah dengan dio,” keluh Suwardi (62), ayah korban.

Terkait firasat yang mungkin didapat oleh pihak keluarga sebelum kematian korban dan kedua putrinya, Suwardi mengaku seminggu sebelum kejadian dirinya pernah bermimpi sedang membaringkan 3 jenazah dalam sebuah suasana duka di lingkungannya.

“Pernah mimpi menidurkan 3 jenazah orang meninggal, tapi tidak tahu siapa yang meninggal. Awalnya saya pikir itu pertanda sebuah rejeki, sehingga saya pun giat bekerja di kebun. Tidak tahunya itu pertanda bahwa anak dan cucu saya meninggal dunia,” jelas Suwardi.(nin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Hijazi Minta Pembunuh Janda dan Anaknya Dihukum Mati


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler