Yuk ke Rumah Desa di Ulun Danu Beratan Art Festival IV 2018

Senin, 25 Juni 2018 – 13:52 WIB
Homepod, rumah desa unik di Tabanan. Foto: Ist

jpnn.com, TABANAN - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti memperkenalkan homestay rumah desa pada perhelatan acara Ulun Danu Beratan Art Festival IV 2018.

Rumah Desa tersebut memiliki bentuk yang unik yakni menyerupai telur dan menggunakan material bambu.

BACA JUGA: Gotong Royong Kelola Air Minum, Pemkab Tabanan Raih Pamsimas

Di dalamnya terdiri dari dua lantai lengkap dengan kamar mandi sehingga sangat cocok untuk menginap bersama keluarga.

Rumah desa yang diberi nama Homepod tersebut dibangun dengan hasil kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

BACA JUGA: Bupati dan Petani Tabanan Terima Satya Lencana dari Jokowi

Pembuatannya menelan dana sebesar 200 juta rupiah yang terletak persis di sisi danau Ulun Danu Beratan dengan kapasitas lima orang.

“Ini merupakan contoh rumah desa dari Kementerian Pariwisata dan ini merupakan satu satunya ada di Bali, yang sebelumnya sudah di bangun di danau toba, dan sekarang di DTW Ulun Danu Beratan," ujar Eka saat pembukaan Ulun Danu Beratan Art Festival IV 2018 di DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.

BACA JUGA: Satu Lagi Penghargaan untuk Bupati Cantik Ini

Bupati Eka juga menambahkan pembangunan homestay homepod tersebut selain dijadikan sebagai sarana promosi, juga sebagai wujud memperkenalkan Ulun Danu yang memiliki 20 desa adat.

“Tabanan sudah memiliki 16 Desa Wisata, dan masih ada 41 desa yang masih dikembangkan, dengan adanya hompode ini saya harap masyarakat tertarik untuk menjadikan rumah mereka menjadi homestay bagi para wisatawan," sambung Eka.

Ini menjadi salah satu cara yang efektif dalam memperkenalkan rumah desa kepada wisatawan, karena jumlah pengunjung pada saat rangkaian festival sangat meningkat. Awalnya hanya 2000 orang per hari menjadi 5000 orang pengunjung festival.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana menambahkan pembangunan hompode tersebut merupakan salah satu strategi pengembangan dan pemasaran destinasi wisata dengan memperlihatkan nilai kearifan lokal.

“Festival seperti ini adalah salah satu cara yang efektif dalam mempromosikan sebuah destinasi pariwisata yang akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dan sekligus kami juga meresmikan hompode ini sebagai salah satu pilihan tempat menginap yang memberikan kesan yang berbeda kepada pengunjung," pungkas Pitana. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler