Bupati dan Petani Tabanan Terima Satya Lencana dari Jokowi

Minggu, 07 Mei 2017 – 14:47 WIB
Presiden Joko Widodo menyerahkan Satya Lencana Pembangunan Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam pembukaan Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV di Stadion Juang Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (6/5). Foto: Istimewa For JPNN

jpnn.com, ACEH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan kembali menerima penghargaan dari pemerintah pusat.

Kali ini, kabupaten yang dipimpin Ni Putu Eka Wiryastuti itu mendapatkan Satya Lencana Pembangunan Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian.

BACA JUGA: Wisudawan Terbaik UBL Dapat Beasiswa

Itu adalah penghargaan tertinggi atas kepedulian, niat, dan kerja keras Pemkab Tabanan yang memperhatikan, melindungi, serta mempertahankan wilayahnya sebagai Lumbung Pangan Bali.

Penghargaan itu makin lengkap karena petani dari Banjar Wangaya Betan, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel atas nama I Nengah Suarsana juga menerima Satya Lencana Wira Karya pada bidang yang sama.

BACA JUGA: Dukung Pengusaha Nahdliyin, Jokowi Janjikan 2 Hal Penting

I Nengah berhak mendapatkan penghargaan itu karena sudah merintis dan mengembangkan Sekolah Pertanian Somya Pertiwi.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV di Stadion Juang Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (6/5).

BACA JUGA: Tak Cukup Hanya Peran Kementan Menjaga Kesuburan Lahan Pertanian

Eka bersanding dengan beberapa pemimpin daerah lain seperti Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo.

Sementara itu, I Nengah bersanding dengan Bupati Bengkulu Utara Mian, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan tujuh petani dari provinsi lainnya.

“Tentu saya bersyukur. Karena apa yang telah diupayakan Pemkab Tabanan agar bisa mempertahankan Tabanan sebagai Lumbung Pangannya Bali akhirnya mendapatkan apresiasi. Tentunya, ini kerja keras semua pihak terutama para petani dan nelayan yang setia pada profesinya,” ujar Eka.

Menurut Eka, petani dan nelayan adalah kaum Marhaen yang kehidupannya harus diutamakan.

Apalagi, hal tersebut sudah diamanatkan Bapak Bangsa serta Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno atau Bung Karno.

“Amanat Bung Karno sudah jelas. Mengayomi dan mengangkat derajat hidup mereka. Petani dan nelayan adalah napas saya. Karena itu, penghargaan ini merupakan salah satu bentuk keberpihakan kami kepada para petani dan nelayan,” ujarnya.

 Eka menambahkan, penghargaan itu merupakan motivasi untuk terus bekerja lebih baik.

“Penghargaan ini juga harus dilihat sebagai sebuah amanat yang luar biasa untuk memacu Pemkab Tabanan berbuat maksimal lagi untuk pembangunan pertanian di Tabanan,” tandasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak selalu memberikan dukungan kepada para petani dan nelayan.

“Kita ingat waktu kecil dengar orang-orang tua kita bilang, kalau tidak ada petani yang kerja keras, kita mau makan apa. Kalau tidak ada nelayan yang kerja keras, kita mau makan ikan apa. Karena itu kita harus sayang kepada petani dan nelayan,” ujar Jokowi.

Dia juga mengajak semua kepala daerah melihat potensi di bidang pertanian dan maritim.

“Gubernur, bupati, dan wali kota harus melihat tanaman unggulan di daerahnya yang punya harga baik,” tegas Jokowi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Bertemu Jokowi, Petani Telukjambe: Kami Tak Akan Pulang


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler