Yuk, Mengintip Menu Buka Puasa Favorit Pak Habibie

Minggu, 19 Juni 2016 – 23:22 WIB
Presiden ke-3 RI BJ Habibie (tengah) saat berbuka bersama Jawa Pos di kediamannya kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Minggu (19/6). FOTO: JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA – Presiden ke-3 RI BJ Habibie begitu banyak menghabiskan waktunya lebih lama di Jerman. Tapi, jangan salah. Soal lidah, Habibie tetap sangat Indonesia. Menurut keponakannya, Budhiarto Sulaiman, yang tinggal lama dengan keluarga Habibie di Jerman, hidangan nusantara selalu jadi menu makanan mereka sehari-hari.

Kebiasaan menyantap hidangan nusantara juga terus terbawa sampai sekarang. 

BACA JUGA: Berelektabilitas Jauh di Bawah Ahok, Sandiaga Merasa Tercambuk

Jawa Pos (Induk JPNN) pun berkesempatan berbuka puasa dengan Habibie di kediamannya kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Minggu (19/6). Dan apa yang dikatan Budhiarto benar. Semua sajian buka puasa adalah makanan khas Indonesia. 

Salah satu menu yang menjadi favorit Habibie adalah palumara.  

BACA JUGA: Tok Tok Tok! Fayakhun Pimpin Golkar DKI Jakarta

”Ngomong boleh Jerman. Tapi, soal makanan tetap kita makan masakan Indonesia. Tante Ainun yang masak,” ungkap Budhiarto saat ditemui Jawa Pos di kediaman Habibie Minggu (19/6).

Menurutnya, resep-resep peninggalan Asri Ainun Besari telah lama dijadikan panduan untuk memasak berbagai hidangan. 

BACA JUGA: Tiga Kekurangan Ahok di Mata Sandiaga

Palumara yang merupakan sup ikan bercita rasa segar khas Bugis itu menjadi salah satu hidangan buka puasa di kediaman Habibie. ”Ini (palumara) salah satu masakan favorit saya. Enak sekali,” jelas Habibie.

Dia menjelaskan, palumara yang tersaji itu hanya bisa ditemukan di rumahnya. Tidak ada tempat lain yang menyajikan palumara dengan cita rasa yang sama seperti yang disajikan di rumahnya. 

”Ini palumara dengan sentuhan Jawa. Resep Ibu Ainun,” ungkapnya.

Tanpa banyak basa-basi, Habibie langsung menyantap hidangan tersebut. Satu piring ternyata tidak cukup untuk Habibie. Dia pun mengambil satu piring lagi palumara. 

”Ini enak sekali kan? Sayangnya terlalu banyak durinya,” ucap ayah dua putra itu sambil terus menikmati hidangan buka puasanya.

Segelas kopi menjadi menu penutup buka puasa Habibie. Bukan kopi mahal dengan racikan barista ternama. Melainkan kopi instan biasa yang jadi pilihan Habibie. Bukan soal prestise yang dicarinya. Tapi fungsinya. ”Saya harus minum kopi karena tekanan darah saya,” ujarnya sambil menyeruput kopi. (and)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apakah Golkar Tak Belajar dari Pengalaman 2012?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler