jpnn.com, SUMENEP - Masyarakat bisa mengubah sampah menjadi tabungan emas di PT Pegadaian.
Saat ini PT Pegadaian memang tengah menyelenggarakan program bank sampah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi emas.
BACA JUGA: Strategi Pegadaian Wujudkan Target OSL Rp 5,1 Triliun
”Menukar sampah menjadi emas harus melalui proses terlebih dahulu. Pertama, tim dari Pegadaian akan memilah sampah organik dan nonorganik. Kemudian, ditimbang,” ujar Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto setelah kegiatan Gold for Work di Sumenep, Sabtu (6/4).
Selanjutnya, tim Pegadaian akan menetapkan harga dari sampah tersebut untuk ditukar dengan tabungan emas.
BACA JUGA: Airin Minta Tangsel Masuk Daftar Kota yang Percepat Pengelolaan Sampah
Menurut Kuswiyoto, cara seperti itu bisa membuat lingkungan lebih bersih dan ekonomi masyarakat bisa meningkat.
Sebab, mereka sudah memiliki tabungan emas yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
BACA JUGA: Pengelola Bank Sampah Induk Gesit Puji Daur Ulang Kemasan Tesona
”Kami terus sosialisasikan ke masyarakat kalau investasi emas itu sangat menguntungkan untuk jangka panjang. Selama ini, mindset masyarakat kalau nabung ya harus dalam bentuk rupiah,” kata Kuswiyoto.
Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan bisa menambah satu juta nasabah tabungan emas.
”Sejauh ini, kontribusi terbesar pendapatan kami diperoleh dari bisnis gadai emas sekitar 80 persen,” tutur Kuswiyoto.
Pegadaian memproyeksikan outstanding loan bisa tumbuh 15,2 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 46,5 triliun.
Pendapatan usaha juga diproyeksikan naik 21,3 persen (yoy) menjadi Rp 13,5 triliun. (car/c6/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Bogor Ade Yasin Berbagi Kiat Atasi Sampah
Redaktur : Tim Redaksi