Strategi Pegadaian Wujudkan Target OSL Rp 5,1 Triliun

Kamis, 04 April 2019 – 05:49 WIB
Ilustrasi pegadaian. Foto: Malut Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - PT Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya melakukan berbagai cara untuk meraih outstanding loan (OSL) sebesar Rp 5,134 triliun pada tahun ini.

Salah satu terobosan yang dilakukan ialah menggenjot pertumbuhan dari bisnis nongadai.

BACA JUGA: Mandiri Utama Finance Target Pembiayaan Kendaraan Rp 8,1 Triliun

Hingga Maret, penyaluran kredit alias OSL pegadaian mencapai Rp 4,5 triliun atau sekitar 87 persen dari target.

’’Selain mempertahankan bisnis yang ada, juga mencari peluang bisnis baru,’’ kata Pimpinan Wilayah Pegadaian Kanwil XII Surabaya Supriyanto, Selasa (2/4).

BACA JUGA: Pegadaian Perluas Layanan ke Pembiayaan Syariah Kredit Motor dan Mobil

Tahun lalu komposisi gadai 87 persen, sisanya sebesar 13 persen merupakan nongadai.

Tahun ini komposisi nongadai akan ditingkatkan menjadi 25 persen. Itu berarti bisnis gadai bakal berkurang menjadi sekitar 75 persen.

BACA JUGA: Pegadaian Gandeng Tokopedia, Investasi Emas Semakin Mudah

Peluang bisnis baru, menurut Supriyanto, membutuhkan sumber daya manusia (SDM) pilihan dan dukungan teknologi.

Demi mencapai target bisnis nongadai, Pegadaian memperkenalkan berbagai produk baru.

Di antaranya, kredit multiguna, rahn tasjily tanah, dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.

’’Untuk rahn tasjily tanah, sertifikat bisa menjadi agunan kredit,’’ kata Supriyanto. Nantinya Pegadaian juga akan meluncurkan gadai efek, saham, dan obligasi.

’’Produk lain yang siap diluncurkan adalah Gadai on Demand dan G-cash,’’ terang Supriyanto.

Khusus produk Gadai on Demand, nasabah tidak perlu datang di kantor pegadaian.

Nasabah bisa menggadaikan barangnya dari rumah. Nasabah tinggal telepon, barang bakal diambil kurir atau ojek untuk kemudian dibawa ke kantor pegadaian.

Di sana nilai barang tersebut lantas ditaksir. Terkait bisnis gadai emas, menurut Supriyanto, trennya terus menurun. Penurunan yang signifikan biasanya terjadi saat Lebaran.

’’Karena itu, kami meluncurkan produk baru. Misalnya multiguna, gadai sertifikat tanah, dan leasing. Salah satu tujuannya, mengantisipasi penurunan itu,’’ tegas Supriyanto. (res/c4/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sengkarut Kebijakan DP 0 Persen Mobil dan Motor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler