jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai positif hasil jajak pendapat yang dilakukan DPP Partai Bulan Bintang (PBB). Terutama terkait hasil yang menempatkan elektabilitas Yusril Ihza Mahendra yang coba dipasangkan dengan Gatot Nurmantyo, paling tinggi dibanding nama-nama lain yang berpotensi sebagai pasangan calon presiden 2019 mendatang.
"Saya kira malah pasangan Yusril-Gatot bisa menjadi kuda hitam pada Pilpres 2019 mendatang. Karena sekarang ini kan yang disebut-sebut baru ada dua calon kuat, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto,” ujar Ujang kepada JPNN, Rabu (30/8).
BACA JUGA: Berpasangan dengan Tokoh Sipil Ini, Prabowo Berpeluang Besar Kalahkan Jokowi
Meski demikian, Ujang menilai ada tantangan besar jika nantinya Yusril-Gatot maju secara berpasangan. Paling tidak dari segi dukungan partai politik.
"Persoalannya, apakah partai-partai lain mau mendukung. Karena aturannya sudah jelas, presidential threshold (PT) 20-25 persen," ucapnya.
BACA JUGA: Terbuka Peluang PKS Dukung Prabowo-Fahri Hamzah di Pilpres 2019
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review (IPR) peluang Yusril maju berpasangan dengan Gatot baru terbuka lebar jika nantinya judicial review yang ditempuh PBB terkait PT 20-25 persen dikabulkan oleh MK.
"Tapi balik lagi, prinsipnya partai-partai sekarang ini terkesan bersikap pragmatis. Jadi kemungkinan siapapun pasangan yang berpeluang menang merekalah yang akan didukung," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Sepertinya Fahri Hamzah Klop Dampingi Prabowo di Pilpres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Jadi Cawapres? Penuhi Syarat Ini Dulu
Redaktur & Reporter : Ken Girsang