Yusril: Muncul Ketidakpastian jika Pilgub DKI Ditunda

Senin, 09 Juli 2012 – 15:56 WIB

JAKARTA -  Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sesungguhnya tak pernah merekomendasikan penundaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Rabu (11/7).

Meski, DKPP telah menjatuhkan sanksi peringatan tertulis kepada Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Dahlia Umar dan merekomendasikan agar KPU DKI Jakarta menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang pasti sesuai aturan perundang-undangan, tanpa mengubah tahapan yang sedang berjalan.

“Sanksi yang diputuskan DKPP kepada Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta sama sekali tak menyinggung soal penundaan Pilkada,” kata Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (9/7).

Yusril Ihza Mahendra mengatakan tahapan Pilkada DKI Jakarta harus tetap berjalan sesuai jadual seperti yang telah dinyatakan DKPP. Kalau tahapan ditunda, dikhawatirkan akan memunculkan beragam peluang pelanggaran dan ketidakpastian. Dan, secara pribadi, Yusril merasa yakin bahwa KPU Provinsi DKI Jakarta tidak akan berani mengambil langkah gegabah tersebut.

“Saya dengar hari ini, KPU dan jajarannya beserta pihak terkait menggelar rapat guna menindaklanjuti putusan DKPP itu,” kata Yusril Ihza Mahendra.

Terpisah, dalam diskusi bertema “Menyoal Wacana Penundaan Pilkada DKI Jakarta 2012 yang diselenggarakan Forum Wartawan Pemilu (Forwalu) di Jakarta, Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin mengatakan penundaan Pilkada akan membawa banyak implikasi negatif daripada positifnya.

Dikatakan, selain akan menambah biaya bagi para pasangan calon, penyelenggara, penundaan juga dapat menimbulkan konsekwensi politik, seperti politik semakin memanas di ibukota.

“Menurut saya, lebih tepat pemungutan suara tetap di tanggal 11 Juli, tapi DPT-nya sebaik mungkin tetap diperbaiki dengan fokus pada jaringan terbawah di PPS untuk penetapan DPT  itu. Kemudian, pengawasan oleh panwas semakin diperkuat,” ujarnya. (sam/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Tinggi, Prabowo tak Suka Pencitraan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler