Yusril Siap Jadi Cawapres Pendamping Prabowo Jika Deadlock

Kamis, 12 Oktober 2023 – 21:40 WIB
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Yusril Ihza Mahendra. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan dirinya siap maju sebagai bacawapres untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Yusril mengatakan dirinya memiliki pengalaman eksekutif bersama lima Presiden di Indonesia.

BACA JUGA: Ujang Komarudin: Perkuat Prabowo, Yusril Bisa Ambil Ceruk Suara Islam

Ilustrasi - Prabowo Subianto dan Yusril Ihza Mahendra. Foto: PBB

Dia menjelaskan menjadi seorang pemimpin diperlukan karakter yang kuat untuk modal memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

BACA JUGA: Bawa Rombongan PSI Bertemu Prabowo, Kaesang: Terima Kasih Pak

Menurutnya, pemimpin harus memiliki basis ideologi, kemampuan berorganisasi, dan memiliki komunikasi yang baik.

"Karakter itu sudah terlihat pada sosok Pak Prabowo," lanjutnya.

BACA JUGA: Eks Aktivis 98 Ini Komentari Wacana Duet Prabowo-Gibran

Dia juga mengaku pernah hampir berbicara dari hati ke hati dengan Prabowo selama tiga jam saat berjumpa di Batusangkar, Sumatera Barat.

Yusril bahkan mengenang bahwa mereka sudah kenal lama, hampir 40 tahun lamanya.

“Memang ada masa kami tidak berbicara. Namun, semua itu sudah kami sampaikan saat berjumpa di Batusangkar. Banyak hal yang sudah kami sampaikan. Dari sanalah kemudian kami menilai dukungan kepada Pak Prabowo sebagai calon presiden perlu diberikan,” jelas Yusril.

Jika ditunjuk Prabowo menjadi cawapres, Yusril yakin dirinya bisa menyumbang elektabilitas yang signifikan.

Dia meyakini dirinya bisa menggaet sekitar 43 juta atau 23 persen suara nasional pemilih yang berasal dari Pulau Sumatera.

"Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, saya melihat Islam bisa menjadi perekat yang kuat buat membawa bangsa ini menjadi semakin kuat dan maju,” kata Yusril.

Walakin, Yusril mengakui terjadi fenomena 'tarik-menarik' yang cukup besar di internal Koalisi Indonesia Maju terkait cawapres.

Dia lantas memosisikan dirinya hanya sebagai cawapres alternatif, jika terjadi deadlock di koalisi Prabowo.

"Dan memang di koalisi ini kekuatan tarik-menarik cukup besar. Dan bagi saya sendiri sebenarnya saya hanya memosisikan diri saya itu sebagai satu mungkin alternatif (cawapres) terakhir ketika semuanya deadlock," pungkas Yusril.(mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler