jpnn.com, MEDAN - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diprediksi segera mengalami kenaikan menyusul terbentuknya Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di 33 kabupaten/ kota.
Prediksi tersebut disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori.
BACA JUGA: Eri Cahyadi Siap Tuntaskan Transformasi Dolly jadi Pusat UMKM Terbesar
"Sumut termasuk tercepat dan terbanyak memiliki TPAKD secara nasional. TPAKD di 33 kabupaten/kota sudah terbentuk, walau masih empat yang sudah dikukuhkan," kata Yusup Ansori di Medan, Minggu (25/10).
Sisanya sebanyak 29 TPAKD segera dikukuhkan Pemprov Sumut.
BACA JUGA: UU Cipta Kerja Disahkan, UMKM Dapat Akses ke Pasar Bernilai Ratusan Trilun Rupiah
Yusup mengatakan, program kerja TPAKD tahun 2020 diarahkan pada program business matching akses keuangan UMKM dan Gerakan Indonesia Menabung (GIM).
Program Business Matching Akses Keuangan UMKM, kata Yusup Ansori, dalam pelaksanaannya, memprioritaskan kegiatan fasilitasi akses Kredit Usaha Rakyat (KUR).
BACA JUGA: Kapan NIP dan SK PPPK Terbit? Begini Jawaban 2 Pejabat
Mulai melalui pendataan UMKM potensial dalam Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), temu fasilitasi dan sosialisasi skim KUR, serta proyek percontohan KUR Klaster.
Proyek percontohan KUR Klaster misalnya sudah dijalankan di Kabupaten Dairi untuk komoditas kopi dan jagung di Kabupaten Tapanuli Utara.
"Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19, pelaksanaan program perluasan akses keuangan terutama kredit UMKM tersebut terus diakselerasi pencapaiannya," katanya.
Penyaluran KUR hingga Agustus misalnya sudah terealisiasi sebesar Rp3,64 triliun untuk 98.705 debitur UMKM.
Adapun Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) atau sebelumnya dikenal dengan nama One Student One Account (OSOA), pelaksanaannya telah terealisasi 86,18 persen.
"Pengukuhan 29 TPAKD yang direncanakan secepatnya di Sumut diyakini mendorong kebangkitan ekonomi yang sempat sangat terganggu akibat pandemi COVID-19, " katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo