jpnn.com, MAGELANG - Ajang pembinaan usia dini dan muda di cabang olahraga bulu tangkis khusus putri kembali digalakkan.
Bertajuk Yuzu Isotonic Akmil Open 2021, ajang ini diharapkan bisa menghasilkan penerus ganda putri peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
BACA JUGA: Yuzu Isotonic Akmil Open Kembalikan Ekosistem Bulu Tangkis Nasional
Oleh karena itu, hampir seluruhnya yang ambil bagian ialah atlet putri. Sebanyak 736 pebulu tangkis putri ambil bagian dalam turnamen yang dihelat pada 28 Oktober-7 November ini.
Ratusan pebulu tangkis ini nantinya akan bersaing di beberapa kategori. Mulai dari Usia Dini Putri U11, Tunggal Anak Putri U13, Tunggal Pemula Putri U15, Tunggal Remaja Putri U17.
BACA JUGA: Yuzu Isotonic Akmil Open 2021 Siap Digelar, Hadiahnya Ratusan Juta
Kemudian, ada kategori Tunggal Taruna Putri U19, Tunggal Dewasa Putri, Ganda Pemula Putri U15, Ganda Remaja Putri U17, Ganda Taruna Putri U19, Ganda Dewasa Putri.
Selain sektor khusus putri, ada juga kategori ganda campuran mulai dari Ganda Pemula Campuran U15, Ganda Remaja Campuran U17, Ganda Taruna Campuran U19, dan Ganda Dewasa Campuran.
BACA JUGA: Indonesia Siap Menjadi Tuan Rumah 3 Turnamen Bulu Tangkis di Bali
Ratusan pebulu tangkis tersebut datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia demi mengasah kemampuan guna meraih prestasi terbaik pada kejuaraan yang dilangsungkan di GOR Djarum dan GOR Soeroto, Magelang, Jawa Tengah.
Cerita Peserta
Satu di antara pebulu tangkis yang ambil bagian ialah Nurul Tetra Junia Matondang yang datang dari jauh, Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatra Utara.
Sejatinya, Nia merupakan peraih beasiswa bulu tangkis melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017. Dia juga menjadi bagian dari skuad Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum Kudus.
Persaingan antar-pemain satu asrama dirasa Nia cukup ketat. Belum lagi ketika pandemi Covid-19 datang hingga meniadakan pertandingan bulu tangkis berskala nasional.
Ketika kabar bakal bertanding di YUZU Isotonic Akmil Open 2021 datang, atlet kelahiran Aek Kanopan, ibu kota kabupaten Labura, ini, langsung menghubungi orang tuanya.
Salah satu cerita yang disampaikannya ialah terkait status dirinya, sebagai unggulan Tunggal Pemula Putri U15 berikut bermain rangkap pada Ganda Pemula Putri U15.
Biasanya sebelum tanding, telepon dulu, minta doa. Orangtua bilang, 'semangat dan berdoa'," ujar Nia.
Nia ingin mengakhiri paceklik gelar juara sejak gelaran Daihatsu Astec Regional Junior 2019.
"Sudah rindu juga meraih juara lagi," tutur Nia, yang kali terakhir menengok kampung halamannya jelang tutup tahun 2020.
Tak hanya Nia, perjuangan dini meniti karier sebagai atlet bulu tangkis juga dilalui Ni Komang Radha Gayatri Dewi Sutama dari PB Perkanthi dan Putu Dinda Ratna Pratiwi dari PB Bima Sakti.
Dua srikandi bulu tangkis Bali ini dipadukan saat pelatihan tingkat provinsi, hingga kemudian mewakili daerah asal mereka pada nomor Ganda Remaja Putri U17 di YUZU Isotonic Akmil Open 2021.
"Sudah lama nggak ada turnamen, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ikut," tutur Komang. "Kami rindu bertanding di kejuaraan," ujar Putu, menimpali komentar pasangannya. (dkk/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Muhammad Amjad