Zainul Majdi Sebut Dahlan Iskan dan NTB Punya Keterikatan

Minggu, 23 Juli 2017 – 04:15 WIB
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi (kiri) saat berkunjung ke kediaman Dahlan Iskan, Surabaya, kemarin (22/7). Foto: Allex Qomarulla/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr TGH M. Zainul Majdi mengunjungi Dahlan Iskan, kemarin (22/7).

Pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu mengaku tak bisa melupakan jasa mantan menteri BUMN itu dalam pembangunan wilayahnya.

BACA JUGA: Luhut Pandjaitan Bertemu Dahlan Iskan

Dalam pertemuan yang tak berlangsung lama itu, TGB banyak memaparkan perkembangan NTB. Juga diselipi diskusi soal keagamaan.

TGB menyebut Dahlan dan NTB punya keterikatan yang tak bisa dipisahkan. Salah satu peran Dahlan yang sampai sekarang dirasakan masyarakat di sana ialah perbaikan sistem kelistrikan.

BACA JUGA: Trafo PLN Rusak, Desa Nusar Serasan Tiga Hari Gelap Gulita

“Itu dilakukan sejak Pak Dahlan jadi Dirut PT PLN,” kata alumnus Universitas Al-Azhar Kairo itu.

Ketika menjadi Dirut PT PLN, Dahlan melakukan banyak perbaikan sistem kelistrikan di NTB. “Saat ini bahkan di beberapa tempat sudah surplus listrik,” lanjut TGB yang datang dengan ditemani Direktur Lombok Post (Jawa Pos Group) Choirul Shodiq.

BACA JUGA: Politik Sudah Mulai Makan Korban Konglomerat

Beberapa tahun silam, krisis listrik memang menjadi momok bagi NTB. Dulu, di sana pemadaman listrik sudah seperti jadwal makan normal manusia.

Pagi, siang, sore, juga malam. Bahkan, pada Maret 2010 silam, mahasiswa di sana sempat demo. Mereka menggalang dana agar PLN bisa menyewa mesin genset.

Nah, ketika Dahlan menjadi Dirut PT PLN, NTB termasuk daerah yang mendapatkan prioritas penyelesaian krisis listrik.

Di era Dahlan, PLN bisa mewujudkan PLTU Jeranjang yang ada di Lombok Barat. PLTU dengan kapasitas 2 x 25 MW itu menjadi salah satu solusi penyelesaian krisis listrik di NTB.

Ketika menjadi Menteri BUMN, Dahlan juga pernah punya ide besar mewujudkan waterfront city untuk mengatasi pendangkalan Teluk Bima.

Menurut Dahlan, pendangkalan Teluk Bima harus dicarikan solusi. Sebab, itu yang membuat kapal besar tidak bisa merapat ke pelabuhan.

Ketika kapal besar tidak bisa masuk ke pelabuhan, otomatis distribusi barang dari Jawa pun tak akan lancar. Kalau itu yang terjadi maka harga-harga barang dari luar Bima akan tinggi.

Gambaran tersebut bisa didapatkan Dahlan karena saat menjadi Menteri BUMN dia pernah seharian mengamati aktivitas di Teluk Bima.

Lewat waterfront city, Teluk Bima yang sudah dangkal dan kotor bisa disulap menjadi indah. Tanpa merusak lingkungan. Daratan Bima juga bisa bertambah ribuan hektare.

Pertambahan daratan itu penting karena pertumbuhan penduduk juga tak bisa dielakkan. Apalagi, luasan Kota Bima sulit ditambah karena ada pegunungan.

Ide waterfront city itu muncul karena Dahlan sering mengamati perkembangan daerah-daerah di Tiongkok.

Menurut dia, di Tiongkok banyak kota atau desa yang sebelumnya kumuh dan tertinggal tapi kini bisa maju setelah disulap dengan konsep waterfront city. Ide soal waterfront city itu pernah diungkapkan lagi oleh Dahlan ketika dia kedatangan tokoh dari NTB.

TGB mengaku kedatangannya kemarin tidak hanya silaturahmi pribadi. Tapi, juga bagian dari silaturahmi ilmu lewat inspirasi-inspirasi yang dibagikan Dahlan.

“Tak ada seorang pun yang menafikan bahwa Pak Dahlan merupakan sosok yang banyak memberikan inspirasi. Soal kepeloporan, keberanian maupun terobosan,” ujar gubernur yang beberapa kali meraih penghargaan peningkatan produksi beras dari Presiden itu.(gun/eko/ttg)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasang Listrik Lebih Mudah, Cukup Lewat Website


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler