jpnn.com, JAKARTA - Rapat kerja gabungan 7 komisi dengan pemerintah dengan agenda penyelesaian honorer K2 (kategori dua) sempat berlangsung riuh.
Raker itu dianggap telah menjadi ajang kampanye oleh anggota DPR
BACA JUGA: Inilah Kesimpulan Raker Gabungan di DPR Bahas Honorer K2
Hal ini bermula saat Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Setiawan Wangsaatmadja memaparkan sejak 2005 hingga 2014 sudah 1 juta lebih tenaga honorer yang diangkat.
Sedangkan pelamar umum hanya 700an ribu.
BACA JUGA: 8 Menteri Diundang Bahas Honorer, Hanya Mendikbud yang Hadir
Pernyataan Setiawan ini langsung ditangkap Syarief Hasan, politikus Demokrat dari komisi I DPR RI.
Menurut Syarief, hanya di era SBY bisa diangkat 1 juta lebih honorer. Namun di era Joko Widodo belum diangkat.
BACA JUGA: Ratusan Honorer K2 Geruduk Jakarta Menunggu Nasib di DPR
"Apakah sudah ada honorer K2 yang diangkat di era Jokowi?," tanya Syarief dalam raker gabungan, Senin (4/6).
Sontak tenaga honorer K2 yang ikut hadir kompak menjawab, "beluummmm."
Mendengar itu, Mukhamad Misbakhun langsung protes kepada Syarief.
Melihat situasi yang memanas, Pimpinan Raker Gabungan Utut Adianto meminta anggota raker untuk tidak berkampanye.
"Sudahlah jangan berkampanye di sini. Memang honorer K2 ini jadi komoditi politik tapi di sini yang difokuskan bagaimana menuntaskan K2. Jadi enggak usah jualan lagi," tegas Utut. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Komisi DPR Bakal Bahas Penyelesaian Honorer K2
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad