jpnn.com, MADRID - Mantan entrenador Real Madrid Zinedine Zidane tahu waktunya sudah habis. Maka lima hari setelah menjadi satu-satunya pelatih era Liga Champions yang membawa kejayaan untuk Real di tiga musim beruntun (2015-2016, 2016-2017, dan 2017-2018), Zidane mundur dari jabatannya.
Kepada ESPN kemarin (6/3) pria berusia 46 tahun tersebut mengatakan dalam dua tahun enam bulan karier di Los Merengues tak semudah yang dilihat oleh pihak luar. Periode sulit berjalan beriringan dengan masa-masa kejayaan.
BACA JUGA: Thiago Silva Bandingkan PSG dengan Real Madrid
“Buat saya akan sangat sulit untuk menang lagi Liga Champions musim berikutnya (2018-2019). Saya tak akan pernah melupakan hal itu dan saya ingin mengakhiri karier di Real dengan situasi yang baik-baik saja,” kata Zidane. “Setelah melakukannya saat jadi pemain maka saya pun melakukannya sebagai pelatih,” tambah pelatih dengan persentase kemenangan 69,8 persen itu.
Bapak empat anak itu menyadari tim-tim yang dikalahkan Real pasti akan memperbaiki kualitasnya. Misalnya mengganti pelatih, menambah koleksi pemain bintang dalam tim pasti jamak dilakukan.
BACA JUGA: Porto Singkirkan AS Roma Lewat Perpanjangan Waktu
(Baca Juga: 4 Fakta Ini Bisa Bikin Fan Real Madrid Tak Bisa Tidur)
Sebelum pengakuan Zidane tentang keputusan mundurnya dari Real ini ada berbagai berita spekulasi beredar. Yang paling banter terdengar tentu retaknya relasi dengan winger Gareth Bale. Bale kalah saing dengan Isco.
BACA JUGA: Hancurkan PSG dengan Dramatis, Manchester United Tembus Perempat Final
Namun, ada juga yang menyebutkan kalau pemaksaan transfer pemain oleh Presiden Real Florentino Perez menjadi penyebabnya. Termasuk saat Real nyaris mendapatkan tanda tangan kiper Athletic Bilbao Kepa Arrizabalaga di transfer musim dingin 2018. Saat transfer itu gagal, Kepa disebutkan memiliki riwayat cedera. Padahal menurut Marca transfer itu batal karena Zidane lebih sreg dan puas dengan kiper mereka Keylor Navas.
Kini, Real hancur. Gagal di Copa del Rey, tersingkir dari Liga Champions dan nyaris tak mungkin menjadi juara La Liga.
Mantan pelatih Chelsea yang kini jadi pundit beIN SportsI Ruud Gullit memuji bagaimana Zidane tahu benar apa konsep itu enough is enough. Gullit pun mengatakan Zidane sudah membaca kalau Cristiano Ronaldo di ambang pintu keluar.
“Kalau timmu kehilangan Ronaldo maka produktivitas timmu berkurang mencapai 50. Memang ini keputusan sulit, tetapi saya pikir Zidane adalah pelatih yang cerdas seperti yang ditunjukkan saat masih bermain,” puji kapten Belanda saat menang Euro 1988 itu. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSG Vs MU: Solskjaer Bicara Peluang Menang 4-2
Redaktur : Tim Redaksi