Zona Merah Covid-19 di Indonesia Bertambah Hampir 2 Kali Lipat

Selasa, 01 Desember 2020 – 22:59 WIB
Wiku Adisasmito. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan penanganan Covid-19 pada pekan ini seharusnya menjadi perhatian serius untuk memperbaiki diri.

Dari peta zonasi risiko per 29 November 2020, jumlah daerah yang masuk zona merah bertambah cukup banyak.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Turut Prihatin dengan Kejadian yang Menimpa Anies Baswedan & Riza Patria

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memaparkan, daerah zona merah atau risiko tinggi naik menjadi 50 dari sebelumnya 28 kabupaten/kota.

"Saya sangat kecewa karena jumlah daerah yang berada di zona merah bertambah hampir dua kali lipat dari minggu sebelumnya. Selain itu, jumlah daerah yang berada di zona hijau pun makin menipis," ungkapnya saat di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (1/12).

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Yakin Pedoman Perubahan Perilaku dalam Bahasa Daerah Percepat Informasi

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Belajar dari Libur Panjang Sebelumnya

Dari rincian peta zonasi, pada zona oranye atau risiko sedang jumlahnya meningkat menjadi 374 dari sebelumnya 345 kabupaten/kota.

Zona kuning atau risiko rendah, menurun menjadi 75 dari 121 kabupaten/kota.

Juga pada zona hijau tidak ada kasus baru menurun menjadi enam dari sebelumnya sepuluh kabupaten/kota.

Dan zona hijau tidak terdampak juga menurun menjadi sembilan dari sebelumnya sepuluh kabupaten/kota.

"Keadaan ini harus menjadi cambuk keras bagi kita semua untuk terus memperbaiki diri, buat masyarakat jangan pernah abai. Karena cepat atau lambat, Anda akan menjadi penderita Covid-19 jika lengah dalam memproteksi diri, lingkungan ataupun keluarga anda," imbau Wiku.

Bagi pemerintah daerah dan jajarannya, diminta lakukan evaluasi terhadap kedisiplinan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Penegakan kedisiplinan protokol kesehatan juga harus dimasifkan, dan pelaksaanaan 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan/penelusuran) dan trearment (perawatan/pengobatan) di berbagai tatanan kesehatan di daerah harus dilaksanakan.

"Kami berharap data ini bisa menjadi cermin bagi semuanya, baik pemerintah, maupun masyarakat untuk merefleksikan komitmen dalam mengendalikan Covid-19," kata dia. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler