Satgas Covid-19 Yakin Pedoman Perubahan Perilaku dalam Bahasa Daerah Percepat Informasi

Selasa, 01 Desember 2020 – 19:12 WIB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut bahwa peluncuran pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dalam 77 bahasa daerah merupakan salah satu strategi yang tepat.

Masyarakat, kata Doni, diyakini bisa lebih mudah memahami istilah terkait pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Anies dan Riza Patria Positif Covid-19, Bagaimana Jalannya Pemprov DKI?

“Ini suatu hal yang menurut saya sangat strategis pada saat ini. Karena bahasa daerah adalah salah satu cara kita untuk bisa mempercepat informasi kepada masyarakat,” ujar Doni sebagaimana dikutip dari akun YouTube BNPB, Selasa (1/12).

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB ini mengakui bahwa banyak istilah teknis yang disebutkan oleh pemerintah terkait pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Irjen Dofiri Sebut Kejadian di RS Ummi Pidana Murni, Ada Konsekuensi Hukumnya, Termasuk kepada Habib Rizieq

Diharapkan, dengan adanya pedoman dalam bahasa daerah, masyarakat akan lebih mudah memahami makna dari istilah-istilah dengan lebih sederhana dalam pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan.

“Penjelasan tentang Covid-19 ini harus secara sederhana dan mudah, sehingga bisa dengan baik oleh masyarakat,” imbuh Doni.

BACA JUGA: Sssst, Polisi Sudah Kantongi Nama Tersangka Terkait Perkara Habib Rizieq & RS Ummi

Diketahui bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meluncurkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dalam 77 bahasa daerah.

Peluncuran dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.

"Agar semakin mudah dipahami oleh masyarakat antara lain karena bahasa yang terlalu tinggi atau rumit. Tantangan komunikasi dan sosialisasi publik ini harus cepat diatasi," kata Mendikbud Nadiem Makarim, saat peluncuran secara daring melalui akun YouTube BNPB, Selasa (1/12).

Nadiem menuturkan, salah satu upaya agar pesan bisa dengan cepat tersampaikan ke masyarakat yakni menggunakan bahasa daerah masing-masing.

“Bahasa daerah sebagai bahasa ibu adalah sarana yang dapat mendekatkan pesan secara lebih emosional kepada penuturnya. Harapan saya dengan diterjemahkan ke dalam bahasa ibu, para penutur bahasa dapat merasa lebih dekat dan lebih memahami pedoman itu,” tambah Nadiem. (cuy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler