Zulhas Tegaskan KIB Tak Ingin Pilpres 2024 Tercemar Politik Identitas

Minggu, 05 Juni 2022 – 19:09 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartart,o dan Ketum PPP Soharso Monoarfa bertemu di Jakarta pada Kamis (12/5) malam. Foto: DPP PAN

jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpandangan bahwa polarisasi adalah masalah yang harus segera diatasi.

Salah satu caranya adalah dengan menghilangkan praktik politik identitas pada Pilpers 2024.

BACA JUGA: Tolak Polarisasi dan Populisme, KIB Bawa Gagasan Baru Membangun Bangsa

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan KIB adalah koalisi yang terdiri dari elemen muslim tradisional dan modern. Ini dimaksudkan untuk memastikan tidak ada ruang bagi politik identitas.

"Itu yang akan kita dorong, itu yang membuat kita menandatangani kesepahaman," terangnya.

BACA JUGA: Zainudin Amali Meniru Ucapan Jokowi Soal Kehadiran Ketum ProJo di Acara KIB

Zulhan menambahkan, KIB mendorong munculnya tiga pasangan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Kita mendorong agar sekurang-kurangnya ada tiga calon ada pada pilpres mendatang," kata Zulkifli Hasan.

BACA JUGA: Ketum ProJo Hadir Saat Agenda KIB, Zulkifli Hasan: Tanya Pak Airlangga

Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons soal pertanyaan banyak pihak yang menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dibentuk terlalu dini.

Airlangga menegaskan, bahwa membangun politik persatuan harus dimulai dari sedini mungkin. Dimana, kesepahaman dan chemistry antar parpol koalisi harus dibangun jauh-jauh hari.

"(Membangun koalisi lebih awal) kita lakukan agar kita dapat melangkah kedepan dengan satu irama, satu frekuensi yang sama, serta sejalan dalam membangun kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia" kata Airlangga.

Airlangga juga mengatakan, bahwa membangun koalisi tidak bisa dilakukan dalam suasana keterpaksaan atau keterdesakan.

"Membangun kebersamaan politik harus dimulai dengan silaturahmi dan komunikasi yang intesif seperti yang kita lakukan pada malam hari ini," terang Airlangga. (ant/dil/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler