jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr. (HC) Zulkifli Hasan mendorong pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) agar manusia Indonesia yang unggul mampu menjadi pelaku dalam proses pembangunan, bukan hanya menjadi penonton saja.
Menyangkut Pembangunan SDM, kata Zulkifli, potensi yang dimiliki bangsa Indonesia sangatlah besar. Sehingga banyak-bangsa-bangsa di dunia yang ingin menguasainya. Sayangnya, hingga kini kekayaan bangsa Indonesia itu, belum bisa dimaksimalkan untuk kepentingan kesejehteraan masyarakat.
BACA JUGA: Pimpinan MPR RI Dapat Masukan yang Luar Biasa dari Nasdem
Hal tersebut disampaikan Zulhasan sapaan Zulkifli Hasan saat menerima kunjungan delegasi Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III, lantai 9, kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (22/11).
Pada pertemuan tersebut delegasi ICMI dipimpin Sekretaris Jenderal Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah, IPM. ICMI menyampaikan undangan kepada Ketua MPR untuk menjadi pembicara pada acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad ke-29 ICMI tahun 2019.
BACA JUGA: Pembangunan SDM TNI Harus Jadi Prioritas Utama
Rencananya Silaknas, tersebut akan diselenggarakan pada 6-8 Desember 2019 di Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat. Silaknas akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri Wakil Presiden KH. Ma’ruh Amin. Tema yang digagas dalam acara tersebut adalah Penguatan Nasionalisme dan Pembangunan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045.
Menjawab harapan tamunya, Zulkifli yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar ICMI menyatakan kesediaannya untuk hadir dan menyampaikan pengarahan. Selain itu Zulkifli juga berjanji akan datang lebih awal untuk mengikuti acara dari awal, yaitu pembukaan Silaknas yang dilakukan oleh Presiden RI.
BACA JUGA: Kemnaker: Program SDC untuk Tingkatkan Kualitas SDM di Daerah
Menyangkut tema Silaknas, Wakil Ketua MPR mengatakan bahwa tantangan Indonesia saat ini adalah persoalan nasionalisme dan pembangunan SDM. Karena itu sudah waktunya bangsa Indonesia melakukan penguatan nasionalisme. Ini penting, agar bangsa Indonesia yang beragam tidak tercerai berai dan terpecah belah.
“Dulu kita mengenal ada mata pelajaran PMP dan P4, tetapi semua itu kini tidak ada lagi. Ini harus diperbaiki dan dicarikan jalan keluarnya agar generasi muda kita tidak semakin jauh dari ideologinya sendiri,” kata Zulkifli menambahkan.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich