jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan didampingi Wakil Ketua MPR RI Mahyudin dan Evert Ernest Mangindaan menghadiri acara Audiensi Pimpinan MPR RI dengan peserta Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI Tahun 2018 sekaligus seremoni penyerahan hadiah kepada Juara I, II dan III Nasional LCC Empat Pilar MPR 2018.
Acara yang digelar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018) ini dihadiri seluruh peserta LCC MPR beserta para guru dan pendamping.
BACA JUGA: FPG MPR Gelar Silaturahmi Kemerdekaan Bahas Industri 4.0
Zulhasan sapaan Zulkifli Hasan dalam sambutannya mengungkapkan sebagai generasi intelektual muda Indonesia apalagi berkesempatan tampil sebagai peserta tingkat nasional LCC Empat Pilar MPR RI mesti lebih percaya diri dan bangga. Pasanya, berdirinya negara Indonesia dilahirkan dari pemikiran-pemikiran para intelektual muda para pendiri bangsa baik dari kalangan tokoh agama maupun nasionalis.
BACA JUGA: Ketua MPR Motivasi Ribuan Mahasiswa Baru UIN
Kualitas manusia satu bangsa sangat penting bahkan sangat menentukan perkembangan serta kemajuan satu bangsa. Contoh, negara Jepang saat hancur ketika kalah dalam perang dunia setelah dijatuhkan bom atom yang pertama dipertanyakan adalah berapa orang guru yang tersisa. Malaysia begitu merdeka yang dipersiapkan pertama kali adalah tenaga pendidik. Korea Selatan dan Singapura juga yang dibenahi awal-awal adalah pendidikannya.
Artinya apa, menurut Zulhasan, negara manapun itu bisa maju dan hebat kalau manusia yang mengurusnya benar. Kuncinya adalah di sumber daya manusianya. Begitu juga Indonesia, akan bisa maju meraih tujuan rakyat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara yakni Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur, bergantung dari kualitas sumber daya manusianya bukan bergantung kepada sumber daya alam semata.
BACA JUGA: SMAN I Kota Metro Lampung Juara LCC Empat Pilar Tahun 2018
“Saya tekankan sekali lagi, mulailah mencapai dan membanggakan kualitas manusia Indonesia dan berhentilah membangga-banggakan bahwa Indonesia kaya raya dengan sumber alam kalau urusnya tidak becus, tidak bener, tidak pumya ilmu. Contohlah Jepang, Singapura, Korsel dan Malaysia yang terus menerus mengembangkan kualitas manusianya sehingga menjadi negara yang hebat tanpa mengandalkan sumber alam,” tegasnya.
Namun, Zulhasan mengingatkan, untuk memunculkan kualitas manusia Indonesia yang tinggi pasti membutuhkan sistem pendidikan dan lembaga pendidikan yang berkualitas, yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tapi dibarengi juga dengan penanaman karakter.
“Karakter sangat penting harus disandingkan dengan ketinggian ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika manusia Indonesia berilmu tinggi dibarengi dengan karakter yang sangat bagus misalnya jujur, amanah dan bisa dipercaya maka akan muncul manusia unggul berkualitas, tidak koruptif, otentik tidak manipulatif, memiliki integritas tinggi serta penuh rasa kasih sayang dan cinta tidak egois mementingkan dirinya sendiri,” tandasnya.
Di sesi akhir, para Pimpinan MPR melakukan prosesi seremoni pemberian hadiah, sertifikat dan piala serta uang pembinaan kepada para Juara Nasional LCC Empat Pilar MPR RI. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memberikan hadiah kepada Juara Pertama Nasional SMAN I Metro Lampung, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin memberikan hadiah kepada Juara II Nasional SMAN 3 Kabupaten Tangerang, Banten dan Wakil Ketua MPR RI Evert Ernest Mangindaan memberikan hadiah kepada Juara III Nasional SMAN 1 Polewali, Sulawesi Barat.
Usai seremoni penyerahan hadiah oleh Pimpinan MPR RI, beberapa peserta tak kuasa menahan kegembiraannya, antara lain Fuad, pelajar SMAN 3 Kabupaten Tangerang, Banten, tak mengira dirinya bisa bersalaman dan berfoto bareng dengan para Pimpinan MPR yakni Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin, dan Wakil Ketua MPR E.E Mangindaan.
“Biasanya melihat mereka di televisi saja,” ungkapnya. Namun setelah dirinya menjadi peserta Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar tahun 2018, mimpi bertemu langsung bahkan foto bareng dengan pimpinan MPR menjadi kenyataan. “Senang bisa foto bareng dan ini menjadi kenangan,” imbuhnya.
Sekolah Fuad, dalam LCC tahun ini menjadi Juara II. Bagi Fuad yang bercita-cita kuliah di STAN, prestai yang berhasil diraih tersebut, di satu sisi membawa kebahagiaan namun di sisi lain membawa kesedihan. “Kita gembira bisa masuk grandfinal namun kita sedih tak bisa mempersembahkan yang terbaik bagi SMAN 3,” tuturnya.
Tidak hanya Fuad yang gembira pada hari itu. Muhammad Rizki Hadju, pelajar SMKN 1 Batudaa, Gorontalo, juga merasakan yang demikian. Rizki bisa foto bareng juga setelah dirinya menjadi peserta LCC. “Bangga bisa foto bareng,” katanya senang.
“Selama ini saya melihat pimpinan MPR di berita televisi juga,” ujarnya. Sekolahnya dalam LCC tahun ini masih belum berhasil meski demikian tak membuat Rizki putus asa. Selepas memgikuti kegiatan itu, dirinya menyebut akan belajar serius untuk menghadapi ujian nasional.
Foto bareng dengan pimpinan MPR juga membuat Henita Sey merasa senang dan bangga sekali. “Bersyukur banget deh,” ujar pelajar SMAN 6 Kupang, Nusa Tenggara Timur itu. Sama dengan yang lain, dirinya selama ini melihat pimpinan MPR di televisi atau di koran. Lebih dahsyat lagi apa yang dikemukakan oleh Yudha Lalentia. Pelajar SMAN 1 Beo, Sulawesi Utara, itu berniat akan memajang foto dirinya bersama Pimpinan MPR di ruang tamu. “Iya karena saya bangga dan senang,” teriaknya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan: Politik MPR Adalah Politik Kebangsaan
Redaktur : Tim Redaksi