jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, merupakan dua politikus yang sehari-hari sudah biasa menghadapi debat.
Karena itu, Zulkifli menyarankan duo capres santai saja menghadapi debat kedua 17 Februari 2019 nanti yang mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan infrastuktur.
BACA JUGA: Status Tersangka Ketua PA 212 Jadi Tanda Kemenangan Prabowo-Sandiaga
“Jadi, kalau mau debat itu santai-santai saja, nyanyi, rileks saja. Kenapa harus serius sekali, apalagi harus buat catatan. Biasa saja, kan politikus setiap hari berdebat,” kata Zulkifli di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (12/2).
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR itu mengatakan bangsa akan adil, dan setara, jika demokrasi berkualitas. Rakyat pun bisa berprestasi bagus kalau makannya berdaulat. Menurut dia, hal itu adalah paling mendasar di mana pun.
BACA JUGA: Jokowi Macan Asia Sampai ke Malaysia
(Baca juga: Zulkifli Hasan Bukan Tamu Gelap, Kok Disoraki di HUT PDIP)
“Kalau makannya belum bisa berdaulat, tidak mungkin bisa berlaku adil, tidak bisa menjadi negara maju, tidak bisa menjadi negara besar karena makannya saja tidak sanggup,” ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi: Bilang Sama Saya, Ulama Mana yang Kena Kriminalisasi
Zulkifli mengatakan, materi debat nanti sangat penting sekali menyinggul soal yang dimakan rakyat. “Saya tidak mau masuk detail, yang penting yang saya sampaikan makan itu menentukan masa depan kedaulatan Indonesia,” katanya.
Sementara Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin atau TKN Jokowi – Kiai Ma’ruf, Arsul Sani mengatakan dalam debat nanti, capres petahana tentu menyampaikan apa yang telah, sedang, dan akan dikerjakan.
“Nah, yang sedang ya itu yang terkait dengan pencapaian dengan pemerintahan sekarang,” kata sekretaris jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu di gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/2). (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simulasi Pilpres 2019: Wanita Lebih Suka 02, tapi Sayang Prabowo Tak Punya Istri
Redaktur & Reporter : Boy