Zulkifli: Menggali Kembali Karakter Asli Bangsa Indonesia

Selasa, 24 Mei 2016 – 11:35 WIB
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Selasa (24/5) menjadi pembicara dalam rangkaian acara Muktamar XVII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Aula Kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. FOTO: Humas MPR for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengingatkan generasi muda khususnya peserta Muktamar XVII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tentang perlunya Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa dimengerti dan dipahami kemudian diamalkan.

“Pancasila untuk sebagian besar rakyat Indonesia sebenarnya tidak perlu diajarkan lagi.  Pancasila adalah hasil penggalian kembali dari karakter asli bangsa Indonesia. Hanya sedikit terlupakan saja apalagi pasca reformasi bergulir. Dan implementasinya saja yang agak kurang,” kata Zulkifli Hasan, Selasa (24/5) saat menjadi pembicara pada acara Muktamar XVII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Aula Kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Acara  ini diikuti oleh ratusan peserta perwakilan IMM seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Pesan Bripka Seladi untuk Semua Polisi Ini Bikin Merinding!

Menurut Zul, sapaan Zulkifli Hasan, implementasi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus lebih diperhatikan lagi. Kesenjangan antara yang kaya dan miskin makin terasa. Dalam  konteks negara masih timpang kemajuan antar satu daerah dan daerah lainnya.

“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat baru terwujud jika pembangunan nasional secara adil menyentuh selruuh bagian wilayah Indonesia dan alhamdulillah sekarang pemerintah berusaha mewujudkan itu dengan berbagai pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan,” ujarnya.

BACA JUGA: Akhirnya, KPK Garap Sekretaris MA, Ini Fotonya

MPR pun, lanjut Zulkifli, berperan mendorong kemajuan negara Indonesia. Salah satunya dengan mengkaji sistem haluan negara hasil dari aspirasi rakyat dan berusaha agar sistem haluan negara terbentuk sebab haluan negara akan berakibat baik.

Haluan negara membuat pembangunan nasional menjadi fokus, sistematis dan simultan serta masif. Haluan negara menetapkan bagaimana pembangunan Indonesia 20, 50, 100 tahun mendatang.

BACA JUGA: Nongol di KPK, Nurhadi: Nanti Ya, Waktu Mepet

“Generasi muda harus paham, Pancasila tidak harus dihafal tapi diresapi dan dimengerti. Pancasila juga bukan kata kerja tapi kata sifat harusnya menjadi sifat bangsa Indonesia.  Pancasila juga memiliki arti cinta kasih, toleransi dan gotong royong," imbuhnya.

Pancasila juga harus terimplementasikan secara perilaku. Semua rakyat terutama pejabat dan elit penguasa harus mencerminkan Pancasila, semua harus diamalkan. Demikian pula dengan musyawarah untuk mufakat apapun yang menjadi kebijakan harus bermusyawarah untuk mencapai mufakat sehingga akan tercipta keadilan sosial.(Adv/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Anggota Polri Dipecat dengan Tidak Hormat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler