‪ Libatkan Nonkader di Konvensi, PD Bisa Dicap Partai Gagal

Senin, 12 Agustus 2013 – 00:46 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf mengatakan konvensi Partai Demokrat (PD) harusnya bisa lebih baik dari konvensi Partai Golkar menjelang Pemilu 2004 lalu. Dengan perbaikan itu PD akan mendapat calon presiden terbaik hingga dapat memenangkan Pilpres 2014 mendatang.

"Ide konvensi merupakan ide yang baik. Tapi konvensi itu secara umum juga ada aturanya. Konvensi harus digelar terbuka dan demokratis dimana konvensi tidak ditentukan oleh satu orang atau sekelompok orang saja. Partai Demokrat harus belajar dari kekurangan konvensi Partai Golkar, sehingga siapapun pemenang konvensi benar-benar pilihan yang paling baik sehingga bisa memenangkan Pilpres 2014 mendatang,” kata Maswadi Rauf, di Jakarta, Minggu (11/8).

BACA JUGA: Ini Alasan PD Tunjuk Maftuh Jadi Ketua Komite Konvensi

Maswadi mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh PD dalam mengelar konvensi antara lain dengan memberikan kebebasan kepada pengurus partai baik di pusat maupun daerah untuk memilih  seorang calon presiden. Konvensi itu dimanapun juga menurutnya untuk memilih kader-kader partai sendiri.

"Kalau mengusung calon lain di luar partai seperti rencana yang dilakukan oleh PD justru itu menjadi aneh," ujarnya.

BACA JUGA: KontraS: SBY Seperti Jilat Ludah Sendiri

Kesalahan konvensi Partai Golkar lanjut Maswadi hendaknya tidak diulang oleh PD. Orang luar yang bukan kader partai kenapa harus  dipilih? Dalam kehidupan kepartaian itu aneh. Orang luar dipilih seperti sejarah Golkar tidak akan menang karena yang dikalahkan juga lebih aneh lagi ketua umumnya saat itu Akbar Tandjung.

"Orang luar yang tidak memimpin partai bisa menang, itu saja sudah tidak benar. Kalau mau konvensi pilihlah orang partai sendiri, karena kalau orang luar menang pun mesin partai tidak akan jalan. Kalau melakukan kesalahan yang sama maka pemenang capres akan gigit cari seperti pemenang konvensi PG lalu," tegasnya.

BACA JUGA: 10 Tokoh Sudah Minat Ikut Konvensi PD

Dengan memasukkan orang luar, sekaligus menunjukkan bahwa PD tidak memiliki kader berkualitas dan bisa dinilai gagal melaksanakan tugas konstitusionalnya untuk mendidik kader partai yang siap menjadi pemimpin-pemimpin bangsa.

"Partai itu memiliki kewajiban konstitusional untuk mencetak kader-kadernya agar siap memimpin bangsa. Kalau mengambil kader luar artinya tugas tersebut tidak dilaksanakan dan PD tidak menjalankan fungsinya juga,” imbuhnya.

Terlebih pihak yang ikut konvensi menurutnya dijaring melalui cara undangan. Di dunia ini menurutnya peserta konvensi tidak diundang tapi mendaftar untuk ikut serta dan kemudian ditentukan oleh suara kader-kader partai.

“Jadi konvensi juga punya ada ketentuan baku yang harus diikuti. Apalagi mengundang orang luar, masak undangan. Sehabis itu dipilih melalui polling lagi. Itu bukan konvensi itu servei saja namanya. Lebih baik tidak usah konvensi lakukan saja survei, siapa yang mendapatkan suara tertinggi maka dialah yang akan diajukan sebagai Capres PD,” jelasnya.

Oleh karena itu Maswadi menilai konvensi hanya upaya PD untuk mendongkrat suara semata karena dengan melakukan konvensi dengan cara ini tidak masuk akal dan tidak lazim dilakukan.

"Kalau hasilnya hanya berdasarkan polling juga dan juga ditentukan oleh majelis tinggi, kenapa susah-susah melaksanakan konvensi? Kan cukup menggunakan survei saja," saran Guru Besar UI itu. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maftuh Basyuni Pimpin Komite Konvensi Capres PD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler